Denpasar |Media Nasional Obor Keadilan |Sekelompok orang menyerang Bandara Intetnational Ngurah rai Bali dalam simulasi penanggulangan terorisme dan dalam rangka peringatan 15 tahun kerjasama internasional itu, diinisiasi oleh Polda Bali.
Kapolda Bali, Irjen Pol. Petrus R. Golose mengatakan, Bali membutuhkan kerjasama internasional untuk penanganan terorisme.
Mengingat Pulau Bali merupakan salah satu wilayah yang sangat rentan masuknya ancaman terorisme, apalagi Bali merupakan salah satu pusat destinasi wisata di Indonesia yang sering dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara.
Dalam simulasi tersebut menceritakan rombongan menteri dan juga delegasi yang sedang mengikuti konferensi secara tiba-tiba diserang oleh kelompok bersenjata saat usai acara.
Sekelompok teroris menyerang Bandara Ngurah Rai dan melakukan penyanderaan. Situasi semakin mencekam saat suara tembakan dan ledakan bom terdengar memicu kepanikan orang-orang yang berada di areal bandara.
Sejumlah orang disandera hingga jatuhnya korban 7 luka-luka dan 5 meninggal dunia. Para teroris ini meminta 3 syarat untuk dipenuhi pemerintah yakni, meminta disediakan pesawat khusus untuk melarikan diri, meminta sejumlah uang dan pembebasan anggota kelompok bersenjata yang ditahan pemerintah Indonesia.
Tim Jihandak dan Wanteror Brimob Polda Bali disiagakan. Negosiasi pun dilakukan untuk memastikan tawanan yang masih berada dalam penguasaan teroris tetap aman.
Koordinasi dengan berbagai pihak akhirnya berhasil melumpuhkan para kelompok radikal yang menguasai bandara Ngurah Rai.
“Latihan ini sekaligus untuk persiapan Bali sebagai tuan rumah IMF-World Bank tahun depan (2018),” jelas Kapolda Bali, Irjen Pol. Petrus R. Golose di wilayah Bandara Ngurah Rai, kemarin.
Selain itu, kata Kapolda, pihaknya pada Januari mendatang akan menerima tim pengamanan dari IMF-World Bank.
Editor : Redaktur