Oleh: Redaksi Media Nasional Obor Keadilan
Jakarta, 3 Februari 2025- Munculnya DeepSeek AI dari China diklaim telah mengguncang dominasi teknologi Amerika, memicu kepanikan di Silicon Valley, dan bahkan menyebabkan harga saham perusahaan teknologi raksasa seperti NVIDIA, Microsoft, dan Meta anjlok hingga kehilangan nilai pasar mencapai 1 triliun dolar dalam sehari. Namun, benarkah klaim tersebut?
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Media Nasional Obor Keadilan, belum ada bukti konkret bahwa DeepSeek AI secara langsung menyebabkan kepanikan besar di pasar saham Amerika. Sumber independen yang kami peroleh menunjukkan bahwa fluktuasi saham teknologi lebih banyak dipengaruhi oleh tren makroekonomi dan kebijakan industri di Silicon Valley. Meski kemunculan AI China ini menarik perhatian dunia, dampaknya terhadap ekonomi global belum sepenuhnya terbukti.
DeepSeek AI vs ChatGPT: Persaingan Bisnis atau Revolusi Teknologi?
AI buatan Amerika seperti ChatGPT (OpenAI), Gemini (Google), dan Copilot (Microsoft) memiliki model bisnis berbasis langganan untuk mengembalikan investasi besar dalam pengembangannya. Di sisi lain, DeepSeek AI menawarkan alternatif gratis dengan teknologi yang diklaim lebih efisien dalam konsumsi daya komputasi melalui model Mixture of Experts (MoE).Hasil riset Media Nasional Obor Keadilan menemukan bahwa strategi AI China bukan sekadar menawarkan layanan gratis, tetapi lebih kepada membangun dominasi di ekosistem teknologi global. Beberapa analis yang kami wawancarai menyebutkan bahwa subsidi dan ekspansi pengguna secara agresif merupakan strategi jangka panjang untuk memastikan ketergantungan terhadap teknologi China di masa depan.
Namun, apakah benar AI gratis ini sepenuhnya tanpa biaya bagi pengguna?
Dalam dunia teknologi, tidak ada yang benar-benar gratis. Pengembangan AI membutuhkan infrastruktur canggih dan data dalam jumlah besar. Perusahaan Amerika mengenakan biaya langganan untuk menutup investasi mereka, sementara China menggunakan strategi berbeda: membangun dominasi terlebih dahulu, mencari keuntungan belakangan.
Investigasi Media Nasional Obor Keadilan menemukan bahwa meskipun DeepSeek AI tidak mengenakan biaya langsung kepada pengguna, ada potensi monetisasi melalui jalur lain, seperti pemanfaatan data pengguna dan kerja sama dengan industri tertentu. Seorang pakar AI yang kami wawancarai menyatakan bahwa “tanpa regulasi yang jelas, data yang dikumpulkan oleh AI gratis dapat menjadi aset strategis bagi pengembangnya, baik untuk peningkatan model maupun tujuan lain yang belum sepenuhnya transparan.”
Keamanan Data dan Risiko Ketergantungan Teknologi
Privasi data menjadi isu utama dalam perkembangan AI. Setiap interaksi dengan AI, baik berupa teks, perintah, atau pertanyaan, berpotensi terekam dan dianalisis untuk kepentingan tertentu. Ini menimbulkan pertanyaan besar: bagaimana data pengguna akan digunakan? Apakah ada jaminan keamanan dari AI gratis seperti DeepSeek?
Dari hasil investigasi kami, beberapa pakar keamanan siber mengingatkan bahwa AI bukan hanya alat pencari informasi, tetapi juga sistem yang dapat mengumpulkan pola berpikir, kebiasaan, dan bahkan preferensi pengguna. Ketergantungan yang berlebihan terhadap AI tertentu dapat menciptakan risiko jangka panjang, terutama jika dikendalikan oleh negara dengan kepentingan geopolitik yang besar.
Dominasi Teknologi: Amerika vs China
Perang teknologi antara Amerika dan China bukanlah hal baru. Dari industri manufaktur hingga telekomunikasi, kedua negara telah bersaing dalam inovasi. AI menjadi medan pertempuran terbaru, dan DeepSeek AI bisa menjadi langkah strategis China untuk memperkuat posisi globalnya.
Namun, dominasi teknologi tidak hanya ditentukan oleh harga atau efisiensi, tetapi juga oleh kepercayaan pengguna, regulasi, dan adopsi di berbagai industri. Berdasarkan pengamatan Media Nasional Obor Keadilan, meskipun AI China berkembang pesat, banyak perusahaan besar dan institusi di negara-negara Barat yang tetap memilih solusi AI dari Amerika karena faktor kepercayaan dan kepatuhan terhadap regulasi privasi yang lebih ketat.
Resume: Sensasi atau Realita?
DeepSeek AI memang menarik perhatian dunia dan menawarkan alternatif yang lebih terjangkau dibandingkan AI Amerika. Namun, klaim bahwa AI ini telah mengguncang ekonomi global dan menyebabkan kepanikan di Wall Street masih perlu dikaji lebih dalam dengan data yang lebih akurat.
Di satu sisi, kehadiran AI gratis memberikan lebih banyak pilihan bagi pengguna. Di sisi lain, penting untuk tetap kritis terhadap model bisnis, keamanan data, dan potensi ketergantungan terhadap teknologi dari negara tertentu.
Perang teknologi AI masih berlangsung, dan siapa yang akan unggul masih menjadi pertanyaan besar. Namun satu hal yang pasti, di era digital ini, tidak ada yang benar-benar gratis—selalu ada harga yang harus dibayar, baik dalam bentuk uang, data, maupun ketergantungan teknologi.
Penulis: Obor Panjaitan| Ketua Ikatan Pers Anti Rasuah