|

Sebanyak 15 ribu Obat-obatan tanpa izin edar, merek Tramadol, Trihexyphenidyl, Tramadol HCL Diamankan Polresta Mataram

"Kami mendapat informasi dari masyarakat bahwa akan ada pengiriman paket dari Jakarta menuju Mataram berupa sediaan farmasi," ungkap Kasat Res Narkoba Polresta Mataram, AKP I Made Yogi Purusa Utama, S.E, S.I.K, Senin (30/8).
MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | MATARAM, Senin (30/08), Tim Opsnal Sat Resnarkoba Polresta Mataram, berhasil menangkap kurir inisial BS (31), asal Lombok Tengah. Penangkapan kurir disertai pengamanan barang bukti sebanyak 15 ribu Obat-obatan tanpa izin edar, merek Tramadol, Trihexyphenidyl dan Tramadol HCL.

"Kami mendapat informasi dari masyarakat bahwa akan ada pengiriman paket dari Jakarta menuju Mataram berupa sediaan farmasi," ungkap Kasat Res Narkoba Polresta Mataram, AKP I Made Yogi Purusa Utama, S.E, S.I.K, Senin (30/8).

Disampaikan Yogi, peristiwa penangkapan BS terjadi, Minggu (29/8), berawal dari informasi masyarakat terkait adanya pengiriman paket berisikan sediaan farmasi dari Jakarta. Setelah dilakukan penyelidikan lanjut Yogi, Tim Opsnal kemudian bersiaga tepat di sekitar Jalan Prabu Rangka Sari, Dasan Cermen, Kota Mataram.

"Setelah beberapa saat kemudian, kami melihat seorang laki-laki membawa sebuah paket berukuran besar. Selanjutnya, kami mengamankan BS. Kemudian salah satu rekan kami memanggil saksi umum yaitu pegawai Indomaret untuk menyaksikan kami dalam melakukan penggeledahan," bebernya.

Disaksikan pegawai Indomaret, selaku saksi umum, Tim Opsnal akhirnya berhasil mendapatkan barang bukti tersebut. Tidak hanya BS. Kata Yogi, setelah dilakukan pengembangan, pihaknya kemudian bergegas menuju wilayah Kediri, Lombok Barat.

"Sesampainya di lokasi, kami tidak menemukan saudari M alias MA dan kami memanggil saksi umum yaitu Kepala Dusun setempat untuk menyaksikan kami melakukan penggeledahan dan menemukan barang bukti lainnya," katanya.

Ditegaskan, pihaknya akan melayangkan surat panggilan ke MA. Jika satu sampai dua panggilan Polisi, MA tidak hadir, maka yang bersangkutan akan ditetapkan sebagai tersangka. "Semua barang bukti diamankan dan terhadap pemilik atau penguasa tersebut dimintai keterangan, guna proses Hukum lebih lanjut," tandasnya.

Terduga pelaku akan disangkakan Pasal 196 dan Pasal 197 Undang-undang RI No.36 Tahun 2009 Jo Pasal 55 KUHP tentang Kesehatan.

(Obor Panjaitan).
Sumber : Kabid Humas Polda NTB.

Komentar

Berita Terkini