|

Sempena Hari Guru, Bunda Roostien: Guru PAUD TK Dan SD Berperan Penting Dalam Pembentukan Karakter Anak

foto: Bunda Roostien Ilyas, bersama guru-guru SD Yanggandur Merauke. 
Media Nasional Obor Keadilan | Jakarta, Rabu (25/11-2020), Anak di ibaratkan seperti kertas polos, bersih, dan siapakah yang menorehkan warna-warna di atas kertas-kertas polos itu? dia adalah guru. 

Siapakah yang memberikan fondasi pada anak-anak yang masih polos ? dia adalah guru, guru PAUD / TK dan guru SD adalah guru yang sangat berperan penting dalam membentuk karakter anak. Nation and caracter building seharusnya di tanamkan sedini mungkin. Bagiku guru-guru SD berperan penting dalam pembentukan karakter anak saat anak mulai bersosialisasi, mulai mengenal kata 

- maaf

- tolong

- terimakasih

Nilai-nilai religi, nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai persatuan, nilai-nilai musyawarah, tidak egois dan nilai-nilai rasa adil pada sesama juga ditanamkan saat golden age. Disaat usia mereka sedini mungkin.

Sebab sepintar apapun anak tanpa memiliki akhlak yang baik akan sangat mengerikan. Setelah itu barulah anak-anak diajarkan apa yang dinamakan dengan nilai academis. Harusnya guru-guru SD memiliki kemampuan pedagogi secara utuh,bukan malah dianggap sepele, ibarat tentara pangkatnya prajurit, kalau guru SLTP pangkatnya letnan, guru SLTA pangkatnya mayor, kalau dosen pangkatnya kolonel dan kalau guru besar pangkatnya jendral. Padahal sang jendral ini cuma menambah bingkai pada lukisan yang sudah jadi.

Supaya mahal harganya, semoga kita semakin sadar dan membuka mata bahwa bagaimana bangsa dan negara ini ke depan adalah tergantung pada kualitas dan juga martabat para gurunya, sebaiknya guru bukanlah pahlawan tanpa tanda jasa tapi guru adalah pahlawan yang sarat dengan tanda jasa.

KONDISI GURU MERAUKE 

Ungkapkan Bunda Roostien Ilyas saat berkunjung di tapal batas Indonesia dengan Papua Nugini; selalu pegiat sosial dan pemerhati anak anak generasi penerus bangsa saya sedih dan prihatin dengan kondisi kesejahteraan para guru maupun murid di sana tutur Roostien Ilyas kepada media ini. 

Coba media supaya lebih masif mengangkat issu pendidikan di wilayah perbatasan (Merauke) tersebut.

foto: prajurit TNI tampak setia dan sungguh sungguh menikmati sementara profesinya menjadi guru dihadapan seorang murid SD  (merauke | gambar istimewa)

Kasiaan keadaan para guru SD di situ, gak pake sepatu itu pemandangan sehari hari disana, coba kita bayangkan berapa ribu desa lain yang keadaan guru-guru nya mengalami hal yang sama? sungguh miris semoga Pemerintah daerah dan pusat terus memberi perhatian lebih ke masalah ini guna kepastian hak dan keadilan ditengah masyarakat setempat terang Bunda Roostien Ilyas. Dikutip dari media lokal senada dengan apa yang disampaikan oleh Roostien Ilyas, Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 411/Pdw Kostrad Mayor Inf Rizky Aditya S.Sos., M.Han., dalam rilis tertulisnya di Distrik Eligobel, Kabupaten Merauke, Papua. Selasa (25/2/2020) silam, “Bertekad ikut andil dalam mencerdaskan anak-anak bangsa di perbatasan RI-PNG, sejumlah personel Satgas Pamtas Yonif 411 Kostrad turun langsung ke sekolah-sekolah menjadi guru bantu bagi siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) di wilayah binaan masing-masing,” ungkapnya.

“Kegiatan membantu mengajar dilaksanakan disekitar 12 sekolah yang tersebar di Distrik Sota, Distrik Naukenjerai, Distrik Eligobel dan Distrik Ulilin. Dimana telah terlaksana sejak awal bertugas pada pada bulan Juli 2019 hingga sekarang,” kata Dansatgas.

Tujuannya adalah turut serta dalam mencerdaskan anak-anak generasi bangsa, disamping itu juga sebagai salah satu upaya membantu kekurangan guru yang masih menjadi kendala bagi sekolah-sekolah yang berada di perbatasan RI-PNG.

“Salah satunya dilaksanakan oleh Serma Catur Budi Satriyo anggota Pos Kout Sota yang membantu mengajar di SD Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) Sota, dalam kesehariannya Serma Catur memiliki tanggung jawab yang diberikan oleh pihak sekolah untuk mengajarkan materi pelajaran membaca, menulis dan berhitung(Calistung),” pungkasnya.

Edowardus Burman Tenjap (11 th) salah satu siswa kelas IV di SD YPK Sota, merasa senang dan bangga bisa diajari pelajaran membaca, menulis dan berhitung oleh bapak TNI dari Satgas Yonif MR 411/Pdw Kostrad.

Sementara itu, salah satu Guru di SD YPK Sota, Julianus Noya, S.Pd., mengatakan, hampir 6 bulan anggota Satgas Yonif MR 411/Pdw Kostrad Pos Kout Sota, membantu mengajar, dampaknya sangat baik, dimana anak-anak di kelas I sampai IV banyak yang sudah bisa membaca,menulis dan berhitung.[ yuni shara]

Editor: Redaktur

Penanggung jawab berita: Obor Panjaitan

Komentar

Berita Terkini