|

Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Konflik Sosial

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN| Kamis (6/08-2020), Kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara yang majemuk terutama dari sektor kehidupan, Indonesia dapat dipandang sebagai negara yang banyak terjadi konflik.  Yang disebabkan oleh berbagai faktor.  Kondisi tersebut dapat memengaruhi perilaku individu dan kelompok maupun individu dengan kelompok lainnya. Terjadinya konflik sosial ini dapat menyebabkan tindakan kekerasan. 

Kata konflik berasal dari bahasa Latin configere yang berarti saling memukul. Konflik sosial secara sosiologis dapat diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara mengahncurkan atau membuatnya tak berdaya. 

 

Soerjono Soekanto mengatakan bahwa konflik sosial adalah suatu proses sosial Individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan. Berbeda dengan M.Z Lawang, yang mengatakan bahwa konflik adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status, dan kekerasan ketika tujuan pihak-pihak yang berkonflik tidak hanya mendapatkan kentungan saja tapi juga untuk menundukkan saingannya.

Konflik sosial muncul bukan dengan sendirinya dan juga tidak dapat dibayangkan dengan sesederhana mungkin. Konflik dapat terjadi karena disebabkan adanya ketidaksamaan dan kepentingan pribadi masing-masing didalam suatu komponen organisasi. Masyarakat pada umumnya merasakan adanya konflik seperti konflik keluarga, konflik wilayah, konflik pribadi, konflik antar negara yang dapat menimbulkan peperangan atau kekerasan. 

Adanya konflik sosial dapat menyebabkan kesejahteraan sosial yang ada di masyarakat karena bertentangan dengan prinsip integrasi yang membangun kesadaran persasamaan sebagai sesama makhluk sosial yang diciptakan Tuhan sebagai saudara. Konflik terjadi bukan hanya antarmasyarakat saja, tetpai juga dapat terjadi antara masyarakat dan pemerintah. 

Salah satu pandangan mengenai konflik dari Robbin mengatakan bahwa konflik adalah the conflict paradox, yang berarti pandangan bahwa konflik dianggap dapat meningkatkan kinerja kelompok sosial. Tetapi didalam kelompok pada umumnya berusaha untuk meminimalisasikan konflik sosial (Beni Ahmad Saebani: 2016). 

Faktor Penyebab Terjadinya Konflik Sosial
Ada beberapa faktor yang bisa menyebakan terjadinya konflik sosial, diantaranya yaitu:

1. Perbedaan Individu
Perbedaan Individu ini bisa berupa perbedaan dalam  perasaan, bisa juga dalam pendirian maupun perbedaan pendapat. Kita tahu bahwa setiap orang itu tidak sama, manusia itu makhluk yang unik dan istimewa tidak pernah ada persamaan yang baku antara individu dan lainnya. Hal ini lah yang menyebabkan terjadinya Konflik sosial, karena ketika kita menjalani Interaksi sosial tidak mungkin seseorang itu selalu sejalan dengan yang lainnya. Seperti perbedaan pendapat, perbedaan sudut pandang, pola fikir dan sebagainya.

2. Perbedaan Kebudayaan
Perbedaan kebudayaan ini dapat mempengaruhi pola pemikiran dan tingkah laku individu dalam kelompok kebudayaan yang bersangkutan. Jadi kita tahu bahwa setiap kebudayaan mempunyai bermacam-macam kergaman adat, kebiasaan yang membedakan dengan kebudayaan yang lainnya. Dalam lingkungan kelompok masyarakat yang sama bisa terjadi konflik apalagi dengan kebudayaannya yang berbeda karena ukuran yang dipakai dalam satu kelompok atau satu masyrakat tidak akan sama dengan masyarakat yang lainnya.

3. Perbedaan Kepentingan
Konflik dapat terjadi karena setiap individu memilki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda dalam melihat atau mengerjakan sesuatu. Jadi perbedaan kepentingan ini juga merupakan faktor yang kuat yang menyebabkan terjadinya konflik. Karena setiap individu tidak sama dan memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda pula ketika dihadapkan dengan suatu permasalahan, demikian pula dengan kelompok pasti ada kebutuhan yang tidak sama dengan kelompok lain.

4. Perubahan Nilai-nilai yang terlalu cepat
Perubahan nilai yang terlalu cepat dapat menyebabkan terjadinya disorganisasi dan perbedaan pendirian mengenai reorganisasi dari sitem nilai yang baru atau sistem nilai berlaku. Dan bentrokakn kepentingan ini juga dapat terjadi diberbagai bidang seperti dibidan ekonomi, bisa juga terjadi dibidang politik dan sebagainya. Hal ini terjadi karena setiap individu memilki kepentingan yang berbeda dalam melihat dan mengerjakan sesuatu. Jadi perubahan ini dapat terjadi di berbagai aspek dan perubahan yang terjadi secara cepat ini akan membuat keguncangan dalam proses sosial di masyarakat bahkan dapat terjadi penolakan-penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang sudah berlaku lama. 
Sebenarnya perubahan ini adalah  sesuatu yang wajar terjadi, tetapi ketika perubahan ini terjadi secara cepat maka dapat menyebabkan gejala sosial karena ketidak siapan masyarakat  dan pada akhirnya akan menimbulkan konflik sosial.(◇)

Identitas Penulis 

Nama : Nurhazizah
Alamat         : Sialang Baru-Kab Deli Serdang
Instansi        : Universitas Islam Negeri 
                          Sumatera Utara (UIN-SU),
                          Pendidikan IPS 
Peserta KKN-DR UIN-SU 68 Tahun 2020


hazizahnur52@gmail.com 








Komentar

Berita Terkini