|

Sering Dianggap Sepele Namun Dapat Berakibat Fatal Bagi Anak

Ilustrasi

OBORKEADILAN.COM| JAKARTA| Beberapa hal berikut ini masih banyak di lakukan para orang tua hingga kini, sering di anggap sepele namun dapat berakibat fatal bagi anak. Bagi setiap pasangan yang sudah menikah, kehadiran sang buah hati tentunya sangat di harapkan. Namun di sadari atau tidaknya oleh banyak orang tua, apalagi di zaman kekinian seperti sekarang kehidupan serba modern dan instant, maka beberapa hal berikut kelihatan menjadi sangat sepele bahkan terkesan "kuno", sehingga kerap kali di abaikan oleh para orang tua.
1. Tidak Memberikan ASI                                  Kebutuhan seorang bayi (anak) saat lahir hingga usia 2 tahun adalah ASI di samping MPASI. Bahkan usia 0 - 6 bulan anak hanya membutuhkan ASI eksklusif. Mengesampingkan para ibu yang memiliki kasus khusus sehingga tidak dapat memberikan ASI, masih banyak para ibu yang enggan memberikan ASI. Baik karena alasan pekerjaan, takut bentuk tubuh yang berubah kurang menarik, atau kurang perduli terhadap manfaat ASI itu sendiri, dan lain sebagainya. Apalagi sekarang ini bertebaran iklan beragam susu formula dengan segala kandungan nutrisi di dalamnya, dari yang harganya murah hingga mahal. Padahal manfaat ASI sudah tidak perlu di ragukan lagi bisa berkali - kali lipat lebih baik di bandingkan susu formula. Anak yang kekurangan ASI akan berdampak pada pencernaannya yang tentunya dapat menurukan sistem kekebalan tubuh anak tersebut dan mengakibatkan mudah sakit.
2. Tidak Memberikan Alat Bantu Keselamatan 
Sudah merupakan pemandangan biasa di jalan raya, para orang tua tidak memakaikan helm ataupun sabuk pengaman pada anaknya saat berkendara. Bahkan di satu kendaraan bermotor bisa di tumpangi melebihi dari kapasitas yang semestinya. Alih-alih jarak tempuh yang dekat, hanya berkisar antara rumah dan ke sekolah, anak dan bahkan orang tuanya sekaligus juga tidak menggunakan helm. Menurut data salah satu yayasan yang bergerak di bidang perlindungan anak, pada tahun 2011 sekitar 10.000 anak di Indonesia meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Sepertiganya adalah anak berusia di bawah 15 tahun. Maka himbauan polisi untuk memakai alat bantu keselamatan guna mengurangi resiko cedera dan juga kematian saat kecelakaan adalah sangat tepat adanya.
3. Terpapar Asap Rokok dan Polusi                  Tidak hanya masalah keselamatan, soal kesehatan pun terkadang di abaikan para orang tua. Himbauan pemerintah untuk berhenti merokok pun tidak di indahkan. Seringkali orang tua tidak menghindarkan anak dari jangkauan asap rokok yang memang dapat menyebar begitu saja karena terbawa angin. Hal ini membuat anak menjadi perokok pasif yang dampaknya lebih parah dari si perokok itu sendiri. Tidak jarang ketika anak mengalami sakit batuk atau panas, hal itu di anggap biasa karena anak di sebut "mau pintar" atau " mau bertambah besar". Tentu saja ini merupakan suatu kekeliruan yang besar. Tidak memberikan masker pada anak saat menaiki motor pun di anggap hal biasa dan tidak membahayakan bagi kesehatan. Padahal udara yang kita hirup sekarang ini sudah jauh dari kata sehat. Bahkan belakangan ramai di beritakan bahwa kota Jakarta ada di urutan ke dua di dunia yang tercemar polusi sangat parah.
4. Pemberian Obat Yang Tidak Sesuai        Bukan suatu hal kebetulan jika dokter memberikan obat dengan aturan tertentu seperti dosis dan jangka waktunya untuk si pasien. Namun terkadang orang tua tidak disiplin dalam hal tersebut. Berdasar alasan tidak tega atau tidak mengganggu anak yang sedang tidur, maka pemberian obat yang seharusnya sudah waktunya jadi terlewatkan. Atau sebaliknya, agar anak cepat beristirahat, maka obat di berikan lebih awal dari waktunya. Dosis obat cair (sirop) pun terkadang luput dari takaran yang seharusnya. Padahal tubuh anak masih sangat rentan terhadap obat-obatan.

Peran orang tua sebagai contoh dan teladan harus dapat di rasakan oleh anak. Anak-anak hanyalah sebagai penerima saja. Mereka sangat memercayai apa yang di lakukan dan di berikan orang tua kepada mereka. Oleh karena itu, sejatinya para orang tua menjaga rasa "kepercayaan" anak kepada orang tua dengan lebih memperhatikan hal-hal tersebut di atas demi keselamatan dan kesehatan anak kita di masa mendatang.

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN


Komentar

Berita Terkini