|

SUKARNO DIKERDILKAN OLEH HOAX ORBA?

By: Hendry Subiakto



MEDIA NASIONALOBORKEADILAN  | Sukarno yang dimakamkan 22 Juni 1970 di Blitar adalah tokoh besar dunia, bpk bangsa Indonesia, tp di akhir hayat beliau hingga meninggalnya,  penguasa Orde Baru mendzolimi tokoh besar kebanggaan bangsa ini. Sukarno tak hanya dilengserkan dan dijadikan tahanan rumah, tapi ketokohannya juga dijatuhkan. Ia dijauhkan dr rakyatnya secara fisik, maupun sosial dan politik.

Setelah dijatuhkan, Aparat represif negara memperlakukan Sukarno sebagai pesakitan, membatasi hidup fisiknya tak boleh ketemu dg siapapun kecuali yg diijinkan aparat. Sedangkan oleh Aparat Ideologis negara (Ideological State Aparatus) yaitu kalangan intelektual, wartawan, agamawan pendukung penguasa, membuat narasi yg terstruktur, sistematis, massif menjatuhkan kebesaran Sukarno dengan tuduhan tuduhan keji. Kebesaran Sukarno sebagai peritis dan proklamator RI dikecilkan perannya. Jiwa besar Sukarno yg ingin merangkul keragaman ideologi politik yg ada di negeri ini justru dituduh penguasa Orba sebagai pelindung komunis yg berkhianat thd Pancasila. Semangat Sukarno yg ingin Indonesia berdikari tdk tergantung asing,  digagalkan dan dinarasikan sbg pemimpin yg membuat ekonomi terpuruk.

Semua kebaikan, kehebatan, pemikiran dan peran besar Sukarno yang berhasil menyatukan bangsa Indonesia, dikecilkan, disembunyikan bahkan dihinakan dalam narasi sosial selama 32 tahun kekuasan Orde Baru. Penguasa Orde Baru membangun narasi secara terstruktur, sistematis dan massif bahwa tokoh besar negeri ini bukanlah Sukarno, tapi Suharto. Pemerintah Indonesia yang baik adalah Orde Baru. Mereka menamakan sejarah dimana Pemerintahan Sukarno adalah Orde Lama, yg dianggap melanggar Pancasila. Yaitu Ideologi yg digali oleh Sukarno sendiri. Orde lama adalah narasi, label cap kegagalan penerintahan yang digusur oleh penguasa Orde Baru. Sukarno oleh Orba selalu dikaitkan dengan pemberontakan atau kudeta G30S PKI. Sebuah narasi yg menuduh dan mengadili Sukarno seakan terlibat kudeta itu, yang berarti Sukarno dituduh terlibat kudeta terhadap dirinya sendiri. logika terbalik tp dipercaya karena ditanamkan secara berulang ulang melalui berbagai sarana termasuk pelajaran sejarah yg ditulis.

Lalu narasi yg kuat dibangun saat itu Suhartolah yg "menyelamatkan" Pancasila dan Indonesia. Sedang Sukarno digambarkan sebagai pelindung komunis, yang terlibat kudeta, dan kemudian dijatuhkan dari pemerintahannya sendiri, lalu munculah Suharto yang berkuasa menggantikannya. Memang setelah Sukarno jatuh, Orde Baru membangun Indonesia dengan bantuan asing, keadaan saat itu harus diakui mengalami banyak kemajuan ekonomi. Tapi rakyat banyak yg tdk disadarkan tentang besarnya pengaruh asing di negeri ini setelah era Sukarno.

Narasi keburukan Sukarno dan penyelamatan Suharto yg membangun itu secara sistematis ditanamkan lewat berbagai sarana oleh ideological state aparatus selama tiga puluh tahun lebih.

Suharto yg bergandengan dengan Asing, khususnya dukungan Amerika Serikat dan Barat, menjadi penguasa yg dicitrakan sebagai pemerintah yg "berwibawa", bahkan cenderung sakral bak raja yg tdk boleh dikritik apalagi dihinakan. Perangkat hukum kolonial seperti pasal pasal Haatzai Artikelen di KUHP dan UU Subversi siap menjerat siapa saja yg mengritik Suharto dan segenap rezimnya.

Sekarang di era reformasi narasi sejarah produk Orde Baru masih kuat menancap di benak sebagian masyarakat. Banyak rakyat Indonesia yg masih salah dalam memahami perjuangan dan ketokohan Sukarno. Bahkan tak sedikit yg masih benci dengan Sukarno dan pemikiran2nya. Itu karena pengaruh propaganda politik Orba yg masih mengakar dalam pikiran sebagian masyarakat. Tapi di era reformasi dan keterbukaan sekarang, generasi pasca Orde Baru mulai bisa mempelajari kembali sosok ketokohan Sukarno dan pemikiran pemikiran cerdas putra sang fajar ini.

Di saat menjelang 50 tahun wafatnya Sukarno, sudah selayaknya kita semua mempelajari ulang tentang sejarah Sukarno dan sejarah negeri ini. Saatnya kita meninggalkan hoax dan narasi hitam masa lalu yg sengaja mengubur kebenaran di sekitar kehidupan tokoh besar Sukarno. Sukarno memang tidak sempurna sebagai manusia, tapi perjuangan, kiprah dan pemikirannya tidak bisa dipungkiri sangat besar bagi bangsa Indonesia. Marilah kita sebagai anak bangsa mendoakan semoga Arwah Sukarno, bapak bangsa Indonesia ini diterima semua amalan almarhum dan diampuni dosa dosanya. Alfatehah.(*)

■MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN

Komentar

Berita Terkini