Foto : Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | TEL AVIV | Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, negara Zionis itu mempertahankan hubungan rahasia dengan sebagian besar negara-negara Arab.
"Baik secara terang-terangan atau tertutup, kami mempertahankan hubungan dengan banyak pemimpin di dunia Arab dan (kami) memiliki hubungan luas dengan sebagian besar negara-negara Arab," kata Netanyahu di Tel Aviv pada upacara peringatan bagi para korban insiden Altalena 1948 seperti dilansir dari Breitbart, Kamis (20/6/2019).
Dalam kesempatan itu Netanyahu membahas masalah KTT yang dipimpin Amerika Serikat (AS) minggu depan di Bahrain. Ia menyambut inisiatif pemerintahan Trump dalam menyelenggarakan konferensi, dan upaya Washington dalam mengantarkan masa depan yang lebih baik untuk - dan menyelesaikan masalah - wilayah.
Dia menambahkan bahwa pertemuan puncak itu, di mana Gedung Putih akan membuka bagian ekonomi dari rencana perdamaian yang telah lama dinanti-nantikan, akan dihadiri oleh orang Israel.
"Tentu saja, Israel akan hadir," tegas Netanyahu.
Para pejabat Israel belum diundang untuk berpartisipasi dalam KTT tersebut, tetapi delegasi dari komunitas bisnis Israel akan hadir.
Netanyahu juga berbicara tentang KTT keamanan minggu depan di Yerusalem antara Israel, Rusia dan AS.
"Ini adalah pertemuan puncak yang sangat penting untuk memastikan stabilitas di Timur Tengah selama masa pergolakan," ujarnya.
"Apa yang penting tentang pertemuan trilateral dua negara adikuasa di Negara Israel ini adalah bahwa hal itu sangat membuktikan kedudukan internasional Israel saat ini di antara bangsa-bangsa," tambah Netanyahu.
Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton, Penasihat Keamanan Nasional Israel Meir Ben-Shabbat, dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolay Patrushev akan bertemu di Yerusalem untuk membahas keamanan regional, menurut sebuah pernyataan oleh Gedung Putih awal bulan ini.
Pertemuan itu kemungkinan akan membahas sebagian besar terkait dengan Suriah, dan secara khusus fokus pada upaya militer Iran bercokol di sana. Pertemuan itu juga diharapkan untuk fokus pada penarikan pasukan AS dari Suriah.
Bulan lalu, Ben-Shabbat bertemu dengan Bolton untuk membahas komitmen bersama mereka untuk melawan aktivitas memfitnah Iran & aktor-aktor destabilisasi lainnya di Timur Tengah dan di seluruh dunia. Itu yang dikatakan Bolton saat itu.
Ben-Shabbat juga bertemu dengan Patrushev pada September 2018 di Moskow untuk membahas masalah regional di Timur Tengah, termasuk situasi di Suriah, sebuah pernyataan dari kantor Netanyahu mengatakan pada saat itu.
"Penasihat Keamanan Nasional Ben-Shabbat menekankan bahwa Israel bersikeras bahwa pasukan Iran harus meninggalkan semua Suriah," bunyi pernyataan itu.
Sumber : sindonews.com