|

Doa Bapa Kami Akan Dirubah? Riset Selama 16 Tahun, Paus Fransiskus Setuju

Foto : Paus Fransiskus memegang Alkitab saat memimpin doa dalam misa malam Paskah di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Sabtu malam, 20 April 2019. Paskah ini merupakan Paskah ke-7 bagi Paus Fransiskus sejak ditetapkan menjadi pemimpin Katolik sedunia. REUTERS/Remo Casilli

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | Jakarta |  Pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskusresmi menyetujui perubahan Doa Bapa Kami dengan mengkoreksi kalimat di paragraf terakhir yang bunyinya "janganlah membawa kami ke dalam pencobaan", menjadi "janganlah membiarkan kami jatuh ke dalam pencobaan."

Pengkoreksian Doa Bapa Kami telah disetujui majelis umum dari Konferensi Episkopal Italia pada 22 Mei lalu.
Presiden Kardinal Gualtiero Basseti mengumumkan persetujuannya dalam edisi ketiga dari Misa Italia pada 22 Mei 2019 dalam Konferensi Episkopal Majelis Umum Italia.

Doa Bapa Kami yang sudah dikoreksi akan muncul pada edisi ketiga di Messale Romano, buku liturgi yang berisikan teks panduan misa Gereja Katolik Roma.
Dengan begitu, hasil koreksi pada Doa Bapa Kami tidak secara langsung berdampak pada gereja Anglikan atau Protestan karena keduanya memiliki teks doa yang terpisah dengan Gereja Katolik.

"Terjemahan ini tidak baik karena menyebut Tuhan yang menyebabkan pencobaan. Orang yang membawa anda ke dalam pencobaan adalah Setan. Itu peran Setan," kata Paus Fransiskus seperti dikutip dari laporan The Guardian dan the Sun, 6 Juni 2019.

"Seorang ayah tidak membawa ke dalam pencobaan, seorang ayah menolong anda untuk bangkit secepatnya," kata Paus saat memberi sinyal dukungan untuk mengubah kalimat di paragraf terakhir Doa Bapa Kami pada tahun 2017.

Paus Fransiskus menunjuk contoh kepada para uskup Italia mengenai uskup-uskup Prancis di Gereja Katolik yang telah lebih dahulu menggunakan kalimat  "tidak membiarkan kami jatuh ke dalam pencobaan" dalam doa Bapa Kami.

Namun, uskup-uskup di Jerman telah memutuskan untuk tetap menggunakan versi lama.

Doa Bapa Kami yang digunakan selama ini merupakan hasil terjemahan dari Latin Vulgate yang terjemahan awalnya dari bahasa Yunani kuno oleh Santo Jerome pada akhir abad keempat.

Pengkoreksian isi Doa Bapa Kami didasarkan pada penelitian selama 16 tahun oleh sejumlah ahli yang menyebut terjadi kesalahan terjemahan. Para ahli dan uskup telah berupaya memperbaiki teks berdasarkan pandangan teologi, pastoral, dan gaya.

Perubahan ini mendapat kritikan dari sejumlah ahli. Albert Mohler, Ketua Seminari Teologi Baptis Selatan, menyebut perubahan Doa Bapa Kami sebagai problematik mendalam.

Paus Fransiskus memberikan sinyal dukungan untuk pengkoreksian isi Doa Bapa Kami pada tahun 2017.(*)

Editor : Redaktur 

Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan


MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN

Komentar

Berita Terkini