Ket Gambar : Kondisi pasar Rada Mata terlihat dari arah jalan protokol yang menghambat arus lalu lintas.
MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | SUMBA BARAT DAYA-NUSA TENGGARA TIMUR | Pasar adalah pusat transaksi jual beli dan ikon yang bisa menunjukan kota tersebut maju atau tidak. Bersih, aman dan nyaman adalah impian para konsumen ketika akan mengunjungi sebuah pasar.
Keadaan yang di harapkan berbanding terbalik dengan kondisi pasar yang ada di Kabupaten Sumba Barat Daya, terutama pasar induk Rada Mata. Kesan kumuh dan semerawut saat kita berkunjung ke pasar Rada Mata, seolah tak mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat.
Padahal pasar Rada Mata berada di jantung kota dan di jalan protokol kabupaten Sumba Barat Daya, yang mungkin setiap harinya saat jam dinas pasar tersebut di lalui oleh orang nomor satu di Sumba Barat Daya ketika pergi atau pulang kantor.
Namun sayang sepertinya hal tersebut bukan menjadi perhatian penting bagi pemerintah setempat, pada hal di lokasi tersebut sudah di bangun fisik pasar yang menghabiskan anggaran kurang lebih 6 miliar rupiah di tahun 2017 lalu, yang kini terkesan fisik bangunan pasar tersebut terbengkalai.
Banyak masyarakat beranggapan bahwa kondisi pasar tersebut mungkin sama dengan pasar Waimangura yang terhambat akibat kasus korupsi atau jual beli proyek oleh oknum nakal.
Terkait kondisi pasar tersebut pemerintah baik eksekutif dan legeslatif terkesan tutup mata dengan apa yang ada di hadapan mereka. Masyarakat terutama para pedagang berharap bisa secepatnya memanfaatkan fisik pasar Rada Mata tersebut. Sampai berita ini di publikasikan media kami belum mendapat konfirmasi terkait kenapa fisik pasar tersebut belum bisa di gunakan. (DN)
Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan