|

Ngopi Bareng "Dari" Sebrang Istana. "Jangan Pakai Ayat Ayat Perang"


JAKARTA | MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN, Selasa 17 Juli 2018. Menjawab Kontroversi Jualan "Umat" di Pemilu 2019  yang di Selenggarakan Kedai Kopi di WorkRoom Coffee Jln Cikini Raya Jakarta Pusat.

Disukusi yang menghadirkan Nurzaman (Kadensus Banser 99), Ali Munhanif (Dosen UIN Syarif Hidayatulah Jakarta), Abrar Aziz (Ketua Bid Dakwah PP Muhamadiah dan Budi Adiputro sebagai Moderator menitik beratkan "Apakah Jualan Agama ini masih berlaku di Pilpress 2019 ?? Politisasi Sara apakah benar itu terjadi??"
Abrar aziz ketua bidang dakwah PP Muhamadiah" Dari Dahulu Umat ini selalu di perjual belikan dalam ini (Politik) Kalau jualan agama di eropa tidak laku makannya jualan agama di sini, Salah satu yang mudah di gugah ialah Sentimen Agama " Ujar Aziz.

Ali Munhanif Dosen UIN syarif Hidayatulah mengatakan " Faktor identitas menjadi sarana Penting dalam Politik, Media juga bertanggung jawab dalam pemberitaan ini, Pesan Pesan yang di sampaikan TGB (Tuan Guru Bajang gub NTB) jangan memakai ayat ayat perang perlu kita Publikasi".
Sementara itu Nurzaman (Kadensus Banser) dalam diskusi ini Mengatakan " Selagi masih ada kelompok yang memakai isu agama apalagi ingin mengubah ideologi Saya sebut saja seperti HTI yang akan mengubah ideologi Negara repot kita...., di Ansor ada seluruh Partai kecuali PKS tapi kita biasa aja kita bersaudara.... Kalau kita terus terus memakai isu Politik Agama maka 5 tahun lagi ini akan jadi seperti Suriah" Tegas Nurruzaman.

"Kalau kita Sepakat Republik ini milik kita semua, Kita harus sama sama menjaga dari Politik Agama. Dari eskalasi Pilkada ini (Isu Agama) turun tapi di Pilpress mungkin masih ada".

Saat Nurruzaman di tanya kenapa mundur dari Partai Nurruzaman Juga mengatakan "Saya memilih mundur dari Partai karena berbeda" Jawab nya Sambil Tersenyum.

"Sampai hari ini GP ansor melakukan kaderisasi bagaimana mencintai NKRI membaiat mencium Merah Putih dan menjaga NKRI dengan kedamaian dan ini terus dilakukan" Tutup Nurruzaman.( David)

Editor : Yuni Shara
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini