|

Setelah 20 Tahun, Pulau ini Baru 24 Jam Teraliri Listrik

Foto : ISTIMEWA

Pulau Selat | Belitung | Media Obor NAsional Obor Keadilan | Pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PLN secara resmi menyalakan listrik 24 jam di Pulau Selat Nasik Belitung dengan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) kapasitas 6x200 kW.

Kapasitas tersebut dapat melistriki sebanyak 2.162 pelanggan dengan didukung infrastruktur kelistrikan lainnya meliputi saluran udara tegangan menengah (SUTM) sepanjang 18,720 kms, saluran kabel tegangan menengah (SKTM) sepanjang 0,1 kms, saluran udara tegangan rendah (SUTR) 11,670 kms, dan 10 unit gardu PLN.

Sebelumnya pulau yang terletak di sekitar 50 km sebelah Barat Kota Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung itu hanya menikmati listrik selama 12 jam dengan kapasitas 390 kW. Dengan penambahan mesin tersebut, kini kapasitas pembangkit di pulau tersebut sebesar 1.195 kW.

Kepala Desa Selat Nasik, Kabupaten Belitung, Joniarsya mengatakan selama 20 tahun lebih masyarakat Nasik hanya menikmati listik selama jam 12 jam yaitu mulai nyala pada jam enam sore dan mulai mati pada jam enam pagi.

"Alhamdulillah sekarang listrik bisa hidup 24 jam, dulu pada siang hari kami tidak bisa menikmati listrik, sehingga aktifitas kami disiang hari terganggu," katanya dalam sambutanya pada acara Penyalaan Listrik 24 Jam oleh PLN di Desa Nasik Kabupaten Belitung, Sabtu (16/12).

Diakui Joniarsya, saking inginnya listrik didaerahnya hidup 24 jam, pihaknya sampe mengusulkan agar didaerahnya ditambah dengan pembangkit listrik energi baru terbarukan.

"Dulu kami sampe datang ke kantor PLN, kami mengusulkan untuk penambahan daya," tambahnya.

"Dengan beroperasinya PLTD ini pasokan listrik di kedua Pulau tersebut menjadi lebih andal dengan kualitas yang lebih baik, kami harap investor tidak perlu ragu membangun cold storage sehingga produktivitas ikan dapat ditingkatkan. Hal ini sejalan dengan program kerja Dinas Kelauatan dan Perikanan Prov. Kepulauan Bangka Belitung" kata General Manager PLN Wilayah Bangka Belitung, Susiana Mutia dalam keterangan tertulis, Senin (18/12/2017).

Dengan adanya kapasitas listrik tersebut PLN kini mampu melistriki sebanyak 2.162 pelanggan dengan didukung infrastruktur kelistrikan lainnya meliputi saluran udara tegangan menengah (SUTM) sepanjang 18,720 kms, saluran kabel tegangan menengah (SKTM) sepanjang 0,1 kms, saluran udara tegangan rendah (SUTR) 11,670 kms, dan 10 unit gardu PLN.

Peningkatan kapasitas pembangkit di pulau-pulau ini sangat penting. Mengingat Bangka Belitung adalah provinsi kepulauan yang sulit bagi sebuah sistem untuk menyatukan kesemua pulau yang ada menjadi satu kesatuan sistem kelistrikan.

Oleh sebab itu, khusus untuk pulau-pulau kecil yang ada di sekeliling pulau besar, yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung, maka dibuatlah sistem kelistrikan isolated dimana satu pulau di bangun pembangkit dan jaringan tersendiri dengan kapasitas tertentu untuk mendukung beban di pulau tersebut.

Untuk menerangi pulau yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan itu, PLN harus membawa material dan alat dengan menempuh 60 menit perjalanan darat dan 30menit perjalanan laut.

Sebelum ada listrik, nelayan mengalami kendala dalam membangun cold storage untuk mengawetkan ikan hasil tangkapan.

Sebelumnya PLN telah melistriki daerah kepulaun lain di Bangka Belitung di antaranya:

1. PLTD Pulau Sumedang (3X100 KW)
2. PLTD Pulau Buku Limau (4X100 KW
3. PLTD Seliu (3X100 KW)
4. PLTD Pulau Nangka (2X100 KW)
5. PLTD Merawang (2X1000 KW)
6. PLTD Belinyu (6X1000 KW)
7. PLTD Toboali (7X1000 KW)
8. PLTD Manggar (3X1000)
9. PLTD Selat Nasik (6X200 KW)
10. PLTD Pulau Gresik (4X100 KW)

Biaya investasi untuk PLTD Kepulauan yang terdiri atas 48 engine tersebar tersebut sebesar Rp. 94M. Kapasitas engine bervariasi dari 100kW, 200kW dan 1000kW.

Editor : Redaktur
Komentar

Berita Terkini