|

FPI (FRONT PEMBELA ISLAM) BANTU ANAK KELUARGA KRISTEN YANG SEDANG SAKIT KERAS 

Ket Gambar : Amru Fitriadi, Sekretaris Daerah FPI Medan saat memberikan bantuan untuk Anggiat Jhon Terah Manullang. (Dok. HILMI-FPI) 



FPI RADIKAL , DAN INTOLERAN ?
TERNYATA FAKTA OTENTIK KELUARGA UMAT KRISTIANI INI DI BANTU OLEH ORMAS ISLAM .


MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | Ketua Umum Hilal Merah Indonesia (HILMI), Habib Ali Al Hamid berbincang dengan Bapak Hemat Manullang menanyakan ihwal sakit keras yang diderita anaknya via sambungan telepon, Jumat (3/11) lalu.

Hemat Manullang yang hanya seorang buruh bangunan itu, berharap kepada HILMI, yang merupakan divisi kemanusiaan Front Pembela Islam (FPI) untuk dapat membantu kondisi kesehatan anaknya.

Dari perbincangan tersebut diketahui,  Anggiat Jhon Terah Manullang (10 tahun) putra dari Bapak Hemat Manullang dan Ibu Rosmawati Marpaung ini, divonis oleh beberapa dokter ahli dari beberapa rumah sakit yang selama ini dikunjungi, mengidap penyakit langka karena adanya virus dalam kepalanya.

Vonis ini membuat pihak keluarga merasa frustrasi dan terhenti menindaklanjuti pengobatan dan lantaran juga butuh biaya besar yang harus dikeluarkan. Akibatnya, sang anak Anggiat harus rela terbaring lemah di rumahnya tanpa pengobatan yang berarti selama 8 bulan ini.


Ket gambar : Ibu Rosmawati Marpaung ibunda dari Anggiat Jhon Terah Manullang. (Dok. HILMI-FPI)

Berkat bantuan FPI Medan, malam itu juga Habib Ali Al Hamid menginstruksikan untuk mendatangi kediaman Anggiat yang bertempat tinggal di Medan Pasar 3, Jl. Rakyat Setia Jadi Ujung No. 91 dan memberikan bantuan awal berupa pempers dan penganan sereal untuk menyegarkan kondisi Anggiat. Tidak hanya itu, HILMI pun berupaya membantu pengadaan kursi roda dan pengobatan alternatif bagi Anggiat.

Mendengar nama Front Pembela Islam, pihak keluarga Manullang tidak mempermasalahkan soal kepedulian HIILMI ini. Dan bagi HILMI, hal ini juga sebagai upaya menjalankan amanat Imam Besar Habib Rizieq Syihab, agar HILMI memprioritaskan misi kemanusiaan tanpa memandang latar belakang etnis, suku maupun agama. (*)
Sumber: Swamedium
Editor : Obor Panjaitan

Komentar

Berita Terkini