|

KRONOLOGIS KISRUH PEMBENTANGAN "SPANDUK PRIBUMI" DI GEDUNG JOEANG'45



Ket Gambar : Tampak Warga Diduga Kelompok Pemilik Spanduk , terlihat Marah Besar dan Menunjuk nunjuk ke Arah wanita yang sedang Merekam adegan persitiwa di Gedung juang 45 pada saat Sabtu ( 28/10 )..




Berikut Cuplikan Peristiwa video nya 



JAKARTA I Media Nasional Obor Keadilan I Sabtu ( 28 / 10 / 2107 ), Pukul 16.00 WIB. Hari ini, Perkumpulan kami dari Negeriku Indonesia Jaya mengadakan acara Pelantikan Pengurus DPP, jam 10.00-15.00 di gedung Dewan Harian Nasional. Acara kami sudah izin ke pihak kepolisian Menteng (ada suratnya). Acara  selesai sekitar pukul. 14.00 WIB, peserta sudah pulang semua. Berhubung saya penanggung jawab kegiatan, pulang belakangan dengan beberapa teman.

Saat kami turun dan keluar dari gedung, mata kami langsung dihadapkan dengan spanduk putih besar dan panjang sedang di pasang, di tembok belakang Museum. Setahu saya, museum TIDAK di izinkan ada banner apapun. Karena museum adalah cagar budaya. Bila mau pasang spanduk, sudah ada tempatnya, yaitu dekat pohon.
Saya lalu mencari keamanan museum, hanya ingin bertanya, kenapa ada yang pasang spanduk di tembok museum. Apalagi, spanduk itu kata-katanya sangat provokatif. Persis spanduk yang terbentang 100 meter di hari Pelantikan Gubernur Jakarta yg baru, " Kebangkitan Pribumi" dan langsung viral. Spanduk itu kok di pajang di museum Joeang'45 ?

Satpam datang ke kelompok itu dan minta turunkan spanduk tersebut, Silahkan pasang di dekat pohon.

Lalu saya pun keluar ke arah lobby museum dan minta nomor telpon penanggungjawab museum. Saya telponlah dan melaporkan hal tersebut. Kemudian saya masuk lagi ke area parkir untuk ambil foto spanduk tersebut, yang rencananya mau di kirim ke pihak museum sebagai bukti.

Namun, Tiba-tiba...saya langsung di kerubutin dan  dibentak-bentak,  di goblok-goblokin, bahkan lengan saya di tarik keras, bahu di dorong. Semua perilaku dan tindakan mereka itu terus saya video kan. Sikap saya tenang saja tidak terpancing. Segala omongan ngawur di semprot-in ke muka saya.  Dan saya hanya balas dengan senyum  dan bicara baik. Lalu sayapun pergi dari sana setelah dapat gambarnya.

Saya ke loby luar dan cerita ke temen yang nunggu di mobil (karena kami siap mau pulang). Video lalu saya blast kemana-kemana. Untuk menginformasikan ada kejadian kurang layak terjadi pada saya. Seketika itu juga beberapa kawan telpon tanya kan kondisi saya. Ada juga yang telpon dari kawan yang memang polisi.

Tidak berapa lama, datang polisi. Wah... banyak!  Saya gak tau siapa yang lapor. Bahkan sampe pejabat polisi Menteng datang, saya kurang tahu apa pangkatnya, mereka pakai baju putih biasa.

Saya lantas ceritakan kejadiannya, video saya kasih kan sebagai bukti. Lalu ada mobil masuk, rupanya pihak museum yang datang, dan langsung menuju ke acara di belakang. Rupanya, menurut beliau, penanggung jawab acara minta izin tadi malam (27 Oktober). Izinnya adalah, untuk anak sekolah mau upacara Sumpah Pemuda..Pihak museum sama sekali tidak menyangka, cagar budaya malah di jadikan demo/orasi...yang provokatif (issue pribumi). 

Karena sudah ada pihak polisi dan pihak museum yang menangani, saya ajak kawan-kawan untuk segera pulang. Dari spion kami lihat para polisi berjajar baris dan sebagian ke arah belakang parkir an tempat kegiatan berjalan dengan spanduk besar dan panjang  bertuliskan " Kebangkitan Pribumi"

Teman-teman.. waspadalah dg segala usaha yang akan membuat perpecahan di sekitar kita.
Ini nyata dan terang2an...

Saya Indonesia !
Saya Pancasila !

SAVE IT !

-Sisca R- 


Komentar

Berita Terkini