|

Pandemi Covid-19 Tidak Mengurangi Semangat Anak-Anak Dalam Belajar Mengaji

Penulis: Elia Fikri Astriana
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) 

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | Selasa, (4/08-2020) - Covid-19 merupakan penyakit akibat virus corona jenis baru yang muncul pada akhir 2019 pertama kali di Wuhan, Cina yang saat ini menyebabkan pandemi hampir di seluruh dunia. Gejala utama penyakit Covid-19 yaitu batuk, demam, dan sesak napas (Kemkes, 2020).

Pandemi Covid-19 menciptakan suasana yang tidak kondusif bagi keberlangsungan hidup manusia, semua aktivitas sosial terhenti akibat virus mematikan ini. Pembatasan aktivitas berskala kecil dan besarpun mulai di berlakukan, hingga akhirnya merubah tatanan kehidupan bermasyarakat, terutama di negara yang majemuk seperti Indonesia.

Aktivitas ibadah dan dunia pendidikan keagamaan juga terkena imbasnya, pemberlakuan prosedur Covid-19 dalam pelaksanaan ibadah dan kegiatan pendidikan keagamaan lainnyapun ikut mengalami perubahan, salah satunya adalah mengaji. Mengaji merupakan sebuah aktivitas kegamaan yang sudah menjadi aktivitas sosial yang tak terpisahkan dalam kehidupan bermasyarakat, terkhusus pada mayoritas masyarakat islam.

Mengenai tentang kegiatan mengaji, di desa ku ada sebuah tempat atau rumah yang menjadi sarana anak-anak belajar Al-quran seperti mengaji dan lainnya. Kegiatan ini biasanya di lakukan pada sore hari, oleh karena itu sering di sebut dengan " mengaji sore" ini artinya, adalah waktu dimana anak-anak belajar mengaji untuk mengisi kegiatan harian mereka. Lantas apakah dengan adanya Covid-19 kegiatan belajar mengaji tetap terlaksana? Maka jawaban yang paling tepat adalah, aktivitas ini tetap berlangsung walaupun di batasi dan di berlakukan prosedur yang mungkin tidak seperti hari hari biasanya. Untuk regional daerah saya sendiri, paradigma Covid-19 memang sempat membuat ketakutan yang luar biasa, namun secara berangsurnya waktu, ketakutan itu mulai hilang dan berganti menjadi kewaspadaan pada setiap gejala dan riwayat perjalanan seseorang.
Gambar : Aktivitas belajar mengaji disalah satu rumah guru ngaji di desa Pasang Lela, Kecamatan NA IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Senin (03/8) sore.

Kegiatan belajar mengaji di desa ku, yang terletak di desa Pasang Lela, Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara, tetap berlangsung dengan baik, lantas dengan adanya pandemi Covid-19 apakah menyurutkan semangat belajar mengaji bagi anak ?

Salah satu guru ngaji di desa ku, mualimah Mikem (38 tahun) mengatakan, ternyata pandemi Covid-19 ini tidak mengurangi sama sekali semangat belajar anak dalam mempelajari Al-quran atau yang biasa disebut mengaji sore. Anak-anak terlihat bersemangat dan melaksanakan kegiatan ini dengan baik, walaupun tetap dalam suasana Covid-19, Karena dengan demikian lah mereka bisa bertemu dengan teman temannya dan saling belajar bersama.

“Dan jika salah satu anak mengaji sudah selesai dalam belajar mengaji, maka diharap untuk segera pulang kerumah agar tidak menimbulkan perkumpulan (keramaian)” kata dia.

Kendati demikian, menurut dia, yang menjadi dasar kegiatan belajar mengaji tetap berjalan adalah di desa ini masih tergolong kepada zona hijau yang notabene nya boleh melaksanakan aktivitas secara normal dan tidak ada ODP, PDP apalagi pasien Covid-19. Karena itu, warga dan anak-anak masih cenderung merasa tenang.

Dan perlu di ketahui juga bahwa pemberlakuan belajar mengaji sore ini, merupakan suatu yang legal, karena di lakukan di zona hijau sebagai zona aman dalam melaksanakan kegiatan sehari hari, namun tetap terikat pada standarisasi prosedur covid 19.

Maka dari pembahasan ini, dapat ambil sisi baiknya, bahwasanya dengan adanya pandemi Covid-19 bukanlah alasan untuk mengurangi dan menyurutkan semangat mengaji anak yang mempelajari Al-quran, justru ini adalah kesempatan baik, agar anak-anak lebih terfokus dalam belajar mengaji, guna meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya serta memperbaiki mental dan akhlak anak.

Identitas Penulis

Nama : Elia Fikri Astriana
Jurusan: Pendidikan Agama Islam 
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) 
(Peserta KKN-DR Kelompok 101)

Komentar

Berita Terkini