|

DAMPAK COVID-19 TERHADAP HUBUNGAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL BERAGAMA

Penulis: Rury Handayani

Jurusan: Studi Agama-Agama

Peserta KKN Kelompok 30

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN-SU) Medan 


MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | Jum'at, (7/08-2020) - Indonesia masih bergelut melawan Virus Corona (Covid-19) hingga saat ini, sama halnya dengan negara lain didunia. Orang dapat tertular Virus Corona ini melalui percikan-percikan dari hidung dan mulut yang keluar saat orang lain terjangkit Covid-19 batuk atau mengeluarkan nafas. Percikan ini kemudian jatuh ke benda-benda dan orang yang menyentuh benda tersebut lalu menyentuh mata, hidung dan mulut dapat terjangkit Covid-19. Bahkan ada juga kategori orang yang terinfeksi Virus Corona ini yang tidak memiliki gejala atau Orang Tanpa Gejala (OTG) sehingga tidak heran jika jumlah kasus Virus Corona terus meningkat sampai saat ini.


Untuk memutuskan mata rantai penyebaran Virus Corona ini, pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). PSBB merupakan salah satu jenis penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan di wilayah, selain karantina rumah, karantina rumah sakit, dan karantina wilayah. Dengan adanya pemberlakuan PSBB ini, membuat hubungan umat beragama menjadi terhamba, baik hubungan vertikal maupun horizontal. 


Hubungan vertikal atau hablun min Allah berarti hubungan manusia dengan Allah menjadi terhambat seperti yang kita ketahui telah dibatalkannya keberangkatan calon Jamaah Haji tahun ini. Tetapi kita masih bisa tetap melaksanakan kegiatan spiritual lainnya dirumah. Karena seperti yang kita ketahui bahwa agama berfungsi sebagai pedoman hidup, membantu dalam memecahkan persoalan yang dihadapi, dapat menenangkan jiwa dan sebagainya.

 

Begitupula dengan hubungan horizontal atau hablun min Al-nas yang terhambat seperti kehidupan sosial. Banyak lembaga pendidikan yang diliburkan, tempat wisata bahkan pabrik untuk sementara waktu. 


Akan tetapi kita dapat melihat bentuk kepedulian dari tiap umat beragama dalam menghadapi pandemi ini. Seperti kegiatan sosial yang dilakukan oleh pemuda/i dengan kegiatan pembagian masker dan handsanitizer untuk keselamatan bersama tanpa melihat suku, ras maupun agama.

 

Tolong menolong merupakan kebiasaan mulia yang harus kita bangun sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama manusia. Seperti bisa kita lihat  dalam QS. Al-Maidah : 2 : Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan tawa, dan jangan tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya. (QS. Al-Maidah:2). 


IDENTITAS PENULIS 


Nama: Rury Handayani

Jurusan: Studi Agama-Agama

Instansi: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara 

Peserta KKN Kelompok 30


Komentar

Berita Terkini