|

Ini Respons Kepsek SMA Negeri 5 Depok Soal PPDB, Ditanya Dana BOS Bungkam

Ket gambar : Drs. Dede Agus Suherman, MM (berbatik)  - Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Depok | foto (istimewa) saat menjabat SMA Negeri 2 Depok. Sumber foto Akun Facebook Flora Andheka Fara. 
Depok| Media Nasional Obor Keadilan| Jumat, (29/05-2020), Tiap tahun para orang tua murid khusunya yang akan memasuki jenjang setingkat dari sekolah awal yaitu dari SD ke SMP, dari SMP ke SMA/SMK akan dirundung rasa kecemasan perihal banyaknya yang harus dipersiapkan pada masa masa (kelulusannya) tahun ajaran tersebut walaupun hal ini merupakan kewajiban selaku orang tua.

Kecemasan itu masuk di akal terutama disaat masa pandemi covid-19 ini yang mana kelulusan dan nilai anak tidak jelas hasilnya, salah satu contoh sekolah SMP Negeri 1 Depok banyak orang tua pada bingung terkait mekanisme PPDB tahun 2020, hal yang sering dipertanyakan oleh para orang tua kepada wali kls melaui sosmed aplikasi grup whatsapp adalah terkait nilai dan apa kontribusi sekolah awal dalam mendaftarkan para muridnya yang lulus tahun ini.

Salah satu alasan media nasional Oborkeadilan.com mencoba telusuri ke berbagai komunitas termasuk kepada para kepsek di seantero kota Depok.

Diantara sekolah lanjutan atas kota Depok menjadi tujuan, SMA Negeri 5 Sawangan Depok, konfirmasi ini langsung kepada kepsek, berikut jawaban Dede AGUS Suherman Kepsek SMAN 5 Depok Sawangan; Dalam rangka PPDB masa covid 19 penerimaan PPDB (Pendaftaran Peserta Anak Didik Baru ) dilaksanakan melalui daring dan pendaftaran melalui sekolah asal atau bisa dilaksanakan secara mandiri.

Jadi sesuai dengan juknis (petunjuk teknis) PPDB bahwa pendaftaran bisa mandiri dan di bantu oleh sekolah asal dan tetap berpedoman pada protokol covid 19 pungkas pak Dede.

Lebih jauh pak Dede menjelaskan, Sekolah baru selesai sosialisasi ke SMP dan MTS di wilayah Sawangan dan Bojong sari. Pendaftaran untuk tahap pertama tanggal 8 sampai dengan tgl 12 juni 2020, ini untuk jalur afirmasi prestasi, perpindahan orang tua dan anak guru.

Dan tanggal 25 juni s.d 1 juli 2020 untuk tahap 2 yaitu jalur Zonasi urai pak Dede.

Pertanyaan berikut dari media ini sesuai materi pertanyaan yang sudah disepakati sebelum wawancara dengan kepala sekolah SMA Negeri 5 Depok Sawangan secara via whatsapp; "Satu lagi pak Dede, perihal dana BOS, selama masa PSBB kan beberapa tahap pencairan dana bos turun ..

Tidak mau menjawab konfirmasi dana BOS

Padahal kegiatan sekolah hanya sebatas learning distanching.
Pertanyaan publik⁉️
Untuk sekolah bapak (SMA Negeri 5 Depok), kemana saja digunakan duit BOS sebanyak itu pak? dipertanyaan ini lah berhenti interaksi dan tidak dijawab oleh pak Dede. Ada apa ini mengapa tidak mau menjawab konfirmasi dana BOS ?

■Kepala Sekolah Mundur

Berbeda dengan kepala sekolah
Kepala Sekolah Menegah Atas Negeri (SMAN) 5 Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut), Muhammad Idris.
Foto: Mantan Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Halmahera Selatan, Muhammad Idris. Foto: Safri Noh/cermat
Kepala Sekolah Menegah Atas Negeri (SMAN) 5 Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut), Muhammad Idris, akhirnya mundur dari jabatan.

Awalnya, Idris dinilai tidak transparan dalam mengelola dana bantuan operasional sekolah (BOS), sejak tahun 2014-2019 oleh sejumlah guru dan pihak komite.

Dilansir Kumparan.com Kini, jabatan kepala SMAN 5 Halsel diisi oleh salah seorang guru bernama Muhlis Mukaram, sebagai pelaksana harian sambil menunggu kepala sekolah defensif.

Kepala Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis Daerah Halsel, Dinas Pendidikan dan Pengajaran Malut, Yusup Hi Untung, kepada cermat, mengatakan, pergantian Muhammad Idris oleh Muhlis Mukaram, dilakukan sejak Senin (3/2/2020) lalu.

"Pak Idris sendiri yang minta mundur dari jabatannya, saat menggelar rapat bersama seluruh guru SMAN 5 Halsel," jelasnya.

Meskipun telah mundur, Idris diminta tetap mempertanggungjawabkan ke mana dana BOS tersebut.

Diketahui, dana BOS SMAN 5 Halsel adalah Rp 1,4 juta per siswa. Adapun jumlah siswa lebih dari 200 orang. Pencairannya per tiga bulan dalam satu tahun penganggaran.

Dihubungi terpisah, Muhammad Idris mengatakan, dirinya mengundurkan diri sebagai Kepala SMAN 5 Halsel sejak Kamis (30/1/2020).

Meski telah mundur, Idris mengaku siap mempertanggung jawabkan perbuatannya ke Dikjar Malut, jika sewaktu-waktu dipanggil. "Saya sudah siap jika ada sanksi dari Dikjar Malut," singkat Idris. [Obor Panjaitan]

Editor : Redaktur 
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan 
Komentar

Berita Terkini