|

PT. ADEI P&I Bantah Limbahnya Cemari Sungai, Nelayan: Kami Punya Bukti

Foto : Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT ADEI P & I, yang berlokasi di desa Tengganau Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau. 
OBOR KEADILAN.COM| Bengkalis-Riau| Selasa, (14/1)- Meski limbah saat ini sudah tidak terlihat pekat seperti saat musim hujan di bulan desember yang lalu, namun efek dari pencemaran limbah tersebut menurut para nelayan air tawar di desa kuala penaso kecamatan Talang Muandau Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau, sampai saat ini masih ada.

Hal tersebut mereka nyatakan berdasarkan hasil tangkapan ikan mereka yang masih belum mencapai titik normal, menurut salah satu nelayan air tawar yang ditemui oleh awak media, itu efek dari banyaknya ikan mati akibat pencemaran limbah di sungai mandau yang berasal dari aliran anak sungai mandau yaitu sungai Penggiri yang diduga berasal dari Luapan Kolam Limbah milik Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT ADEI P & I, yang berlokasi di desa Tengganau Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau, sebagaimana yang telah diberitakan sebelumnya.

Klik link :  https://www.oborkeadilan.com/2019/12/limbah-pks-ptadeibunuh-mata-pencarian.html

Sebelumnya setelah saat pemberitaan tersebut ditayangkan oleh media OborKeadilan.com , pihak menegement juga pernah membuat bantahan atas tudingan tersebut, pihak PT ADEI sama sekali tidak mengakui bahwa limbah tersebut berasal dari Luapan Kolam Limbah milik mereka.

Klik link : https://www.oborkeadilan.com/2019/12/media-tantang-manegement-pt-adei.html

Namun, ada yang terasa ganjil pada saat Itu, dikala pihak PT ADEI sibuk membantah Limbah yang mencemari sungai tersebut miliknya, diam-diam sepertinya pihak PT ADEI juga seolah berbenah, sebab terlihat bahwa pihak Perusahaan Perkebunan Kelapa sawit dan Industri Minyak Kelapa Sawit milik warga Negara Malaysia ini, justru terlihat sibuk melakukan penambahan besar-besaran penggalian kolam tempat penampungan limbah mereka di lokasi area HGU perkebunan miliknya.

Klik link :  https://www.oborkeadilan.com/2020/01/diberitakan-terkait-luapan-limbah-pt.html

Ingin menggali informasi lebih dalam terkait hal tersebut, Media Nasional OborKeadilan.com, akhirnya menemui pihak PT.ADEI guna konfirmasi lebih lanjut, saat pertemuan di salah satu ruang rapat di kantor PT.ADEI P & I , yang dihadiri oleh Mr. Supramaniam selaku Sr. Mill Manager, K. Manullang Selaku Senior Humas, NP. Manullang selaku Sr.Asistant, M. Firmansyah selaku ssisten dan Sartika Effendi selaku supervisor, pertemuan yang memakan waktu lebih kurang 2 jam tersebut diwarnai perdebatan alot dan berujung tanpa kesimpulan, sebab jawaban pihak perusahaan justru terkesan berbelit-belit, namun pada intinya mereka membantah bahwa limbah tersebut adalah miliknya.

Mr. Supramaniam dalam keterangannya menjelaskan bahwa pihak mereka ( PT . ADEI ) , memiliki 3 setifikat dari pemerintah, maka apabila ada terjadi sesuatu kesalahan yang kami perbuat, maka sudah pasti ada yang akan turun kelapangan untuk memeriksa, kami tetap mematuhi semua aturan dan peraturan undang-undangan yang berlaku di Indonesia, terangnya.

Senior Humas PT. ADEI P & I , K. Manullang juga turut menambahkan apa yang dinyatakan oleh Mr. Supra tersebut, menurutnya, hal yang kurang masuk akal apabila yang mencemari sungai tersebut adalah limbah milik perusahaan tempatnya bekerja, "kita juga ada yang khusus untuk memantau limbah itu, ucapnya, dan kami juga sudah "Hearing" dengan pihak Pemerintah Desa Kuala Penaso untuk menklarifikasi pemberitaan terkait limbah tersebut, ujarnya, namun ketika ditanya terkait galian penambahan kolam limbah apakah untuk menghindari tudingan dipemberitaan sebelumnya, dirinya justru seolah mengalihkan jawaban ke izin galian, " itu sudah ada izin galiannya, mana mungkin kita gali tanpa izin, kata Manullang sambil tertawa, intinya kami membantah, bahwa itu limbah milik PT ADEI, selebihnya atur sajalah gimana baiknya. Tutupnya.

Selepas pertemuan tersebut, pihak Media lansung bergerak ke kantor kepala desa Kuala Penaso, disini hal yang bertolak belakang dari apa yang telah dijelaskan oleh pihak Manegement PT ADEI pun didapatkan, Kepala Desa Kuala Penaso, IZANDRI S.Sos menegaskan bahwa dirinya tidak mengetahui adanya pertemuan antara pihak PT ADEI dengan Pemdes Kuala Penaso, " saya baru pulang dari luar kota bang, kalau aparat desa saya yang lainnya saya tidak tau, kalau saya tidak ada menghadiri pertemuan itu, terangnya, kades Penaso juga menambahkan bahwa dirinya hanya mendapat pesan lewat aplikasi WA dari Management PT ADEI, " ini wa nya bang, saya dikirim pesan ini sama mereka, katanya akibat berita limbah tersebut, mereka telah didesak oleh pihak LHK, saya diminta klarifikasi, tetapi tidak saya tanggapi, ucapnya sambil memperlihatkan pesan WA tersebut kepada awak media.

Dilokasi yang berbeda, awak media juga kembali menkonfirmasi sembari menyampaikan klarifikasi pihak PT ADEI kepada para Nelayan air tawar sungai mandau, namun klarifikasi tersebut mendapat bantahan keras dari salah satu Nelayan air tawar yang kami temui saat itu, menurutnya tidak ada alasan PT ADEI menyatakan itu bukan limbah mereka, "..kami sudah duga pasti mereka bantah, itu sebabnya kemarin langsung kami ambil "sampel" ( Example ) limbahnya itu, karena luapan itu hanya terjadi hanya apabila musim hujan, kalau sekarang ya memang tidak ada lagi nampak limbahnya, tapi efeknya ya tetap terasa, dan aliran yang mengandung limbah itu, hanya dari sebatas penggiri ke sini ( penggiri ke sungai mandau di penaso) kalau kita naik ke atas, tidak ada pencemaran limbah disana, bisa kita buktikan sama-sama.. " bantahnya.

Saat ditanya langkah selanjutnya, para Nelayan air tawar ini menyatakan akan melaporkan hal tersebut ke pusat, " kalau yang dari propinsi, kami tidak percaya itu bang, lagian kami semua disini sudah terdata langsung di Kementrian Kelautan Dan Perikanan di Pusat Jakarta, saat ini mereka memang belum kesini, tetapi dalam waktu dekat mereka pasti sampai kesini, nanti kami kabarilah kalau mereka datang, yang penting kalau perusahaan membantah sekarang ya kami diam aja, kan sudah ada buktinya, tinggal di uji aja kan.., ya kita tunggu aja.." pungkasnya.

Reporter : Ricky Panjaitan
Editor : Redaktur 
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan 
Komentar

Berita Terkini