|

Geger! Ada Cucu Perusahaan Garuda Namanya Garuda Tauberes Indonesia

Foto: Ilustrasi Garuda Indonesia (obor _Travel)

Jakarta | Media Nasional Obor Keadilan| Sabtu (14/12), Erick Thohir menteri BUMN ungkap adanya cucu usaha dari PT Garuda Indonesia (Persero) yang tak jelas bergerak di bidang apa. Nama cucu usaha itu ialah PT Garuda Tauberes Indonesia, ediannnn kan?

"Dan yang menarik kalau di situ ada juga yang mohon maaf menggelitik. Ada cucu dari perusahaan Garuda yang namanya Garuda Tauberes Indonesia. Nggak tahu bergerak di bidang apa," kata Erick Thohir di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Jumat (13/12/2019).

Erick lantas tertawa kencang saat kembali menyebut nama cucu usaha Garuda Indonesia tersebut. "PT Garuda Tauberes Indonesia," ulang Erick sambil terbahak kencang.

Erick mengatakan saat ini akan mempelajari mengenai aturan rangkap jabatan di BUMN. Selain itu, Erick juga mengatakan telah mengeluarkan aturan tentang pembentukan anak cucu usaha BUMN agar hal ini tak terulang.


"Saya mesti pelajari peraturan. Kalau yang Kepmen mengenai bahwa pembentukan anak cucu perusahaan itu harus ada review dari kami dengan alasannya itu sudah keluar Kepmen-nya," kata Erick.

"Cuma kalau mengenai yang tadi (komisaris), saya review dulu peraturannya. Kalau nggak nanti kita buat peraturan ya. Karena itu sesuatu yang menurut saya tidak sehatlah. Masa sudah jadi Dirut masih jadi komisaris di banyak perusahaan," sambungnya.

Erick mengatakan dirinya tak ingin posisi komisaris di BUMN menjadi bahan mainan para direksi. Apalagi, kata Erick, bila direksi BUMN sampai berlomba-lomba menjadi komisaris di anak dan cucu usaha.

"Kalau nggak akhirnya ini yang saya nggak mau, akhirnya semua berlomba-lomba menjadi komisaris juga. Bayangkan kalau ada misalnya, saya bukan suudzon ya. Misalnya di Pertamina, ada 142 perusahaan. Tiba-tiba direksinya menjadi komisaris di 142 perusahaan. Itu kan lucu-lucuan. Nah itu kita sikat," tegas Erick.[]

Sumber: Detik Travel

■MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN

Komentar

Berita Terkini