|

Indonesia Juara Thomas Cup 2021, Kena Sanksi WADA Bendera Merah Putih Tak Dapat Berkibar



Jakarta | Media Nasional Obor Keadilan, Senin (18/10-2021), Penantian panjang selama hampir dua dekade berakhir hari ini untuk Indonesia dengan penaklukan kembali Piala Thomas di Aarhus.

Pembangkit tenaga listrik Asia telah memenangkan 13 sebelum ini, tetapi terjebak pada angka itu sejak 2002. Mereka telah tampil di dua final lagi, pada 2010 dan 2016, gagal dua kali.

“Saya sangat senang karena ini adalah pertama kalinya saya, dan kami telah memenangkan ini setelah 19 tahun, dan akhirnya kami bisa membawanya pulang. Saya tidak tahu harus berkata apa, saya tidak bisa mengungkapkan perasaan saya,” kata juru kampanye kawakan Hendra Setiawan , yang akhirnya menambahkan Piala Thomas ke dalam daftar prestasinya.
Fajar Alfian (kanan) dan Muhammad Rian Ardianto membangun keunggulan Ginting.

Tim Indonesia hampir sempurna dalam membongkar tim Cina yang lebih muda dan relatif tidak berpengalaman, yang mengincar Piala Thomas setelah memenangkan dua gelar tim besar lainnya baru-baru ini – Piala Sudirman dan Piala Uber.

Anthony Sinisuka Ginting , Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto dan Jonatan Christie membawa hasil 3-0, semuanya tetap tenang meski keadaan semakin sulit.

Indonesia masuk dengan pilihan menarik di nomor ganda. Alfian/Ardianto naik ke ganda pertama, dan pasangan gores Daniel Marthin / Kevin Sanjaya Sukamuljo menempati posisi kedua.
Jonatan Christie kembali tampil luar biasa untuk mengamankan Piala Thomas.

Ginting memberikan terobosan, menahan Lu Guang Zu di menit 77. Variasi taktis Alfian dan Ardianto membuat He Ji Ting dan Zhou Hao Dong gelisah, dan Indonesia 2-0 dengan Jonatan Christie menghadapi Li Shi Feng.

Christie telah memainkan pertandingan 100 menit melawan Anders Antonsen pada hari Sabtu, tetapi dia siap untuk pertandingan panjang lainnya. Li Shi Feng menjaga harapan China tetap hidup sampai pertengahan set ketiga, ketika Christie mulai melemahkannya dengan presisi dan kontrol, melakukan serangan-serangan pada saat yang tepat.

Tidak ada saat-saat gugup, tidak ada keraguan diri. Dan begitu poin terakhir dimenangkan, tim lainnya membanjiri arena.

“Game ketiga saya bilang, ayo kita main 100 menit lagi,” kata Christie. “Saya hanya memotivasi diri saya sendiri. Pertandingan terakhir saya memberi saya kepercayaan diri. Saya siap untuk 120 menit lagi. Ini pencapaian terbesar saya, lebih besar dari emas Asian Games saya.”[◇]

Editor: Obor Panjaitan
SENIN, 18 OKTOBER 2021
TEKS OLEH DEV SUKUMAR | FOTO BADMINTON/YVES LACROIX & YOHAN NONOTTE


Komentar

Berita Terkini