|

Yayasan Masyarakat Peduli Sejarah dan Keluarga Korban Keganasan PKI Tahun 1948 dan 1965 Geruduk kantor Komnas HAM

     Ket Gambar : Kh Ibrahim Rais bersama Yayasan Pusat Kajian Komunitas Indonesia, Yayasan Masyarakat Peduli Sejarah dan Keluarga Korban Keganasan PKI Tahun 1948 dan 1965 Mendatangi Komnas Ham Jalan Latuharhari No 4B Jakarta Pusat.


Berikut cuplikan Videonya:



JAKARTA | MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN, Rabu 14 Maret 2018, Yayasan Pusat Kajian Komunitas Indonesia, Yayasan Masyarakat Peduli Sejarah dan Keluarga Korban Keganasan PKI Tahun 1948 dan 1965 Mendatangi Komnas Ham Jalan Latuharhari No 4B Jakarta Pusat.

Kedatangan Rombongan Massa dari berbagai daerah Jawa Timur ini untuk menyatakan Sikap Yaitu :

Menolak Kebangkitan PKI dalam segala bentuk dan dengan cara apapun, Termasuk adanya Wacana Permohonan SKKPH ( Surat Keterangan Korban Pelanggaran Ham) dari Eks PKI kepada Komnas Ham, Hal ini akan di Pakai sebagai Peluang kuat dan dalih bahwa PKI bukanlah pelaku tapi korban tragedi 1965.

"Menegaskan dengan Sungguh Sungguh bahwa korban kebiadaban PKI 1948 dan 1965 adalah umat islam yang menjunjung tinggi Empat Pilar Bangsa dan Negara.

"Mendukung Sepenuhnya Pemerintahan yang di Pimpin Presiden Jokowi untuk tidak memberikan permintaan maaf dan kompensasi apa pun kepada para pelaku tragedi dan kebiadaban PKI."

Kh Ibrahim Rais Komunitas Korban Kekejaman PKI dan sekaligus korban Teror PKI kanigoro 13 Januari 65, Dalam Wawancara nya Dengan MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN Mengatakan " Bahwa Komnas Ham bila tidak Menerima kami maka kami akan bertahan disini makan, Tidur sampai di terima oleh Komas Ham dan Komnas Ham tidak adil" Tegas Ibrahim.

Harukat Djaswadi ketua CICS Mengatakan "Kenapa Komnas Ham Waktu itu menerima Bejo Untung tapi kenapa Kami tidak ini ada apa, Kami hanya minta jangan di keluarkan SKKPH apalagi Pemerintah minta maaf" Tutup Arukat Djswadi.

Aksi Massa sempat membakar Bendera Lambang PKI di depan Kantor Komas Ham.( David )

Editor : Redaktur
Penanggung jawab : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini