|

Adakah Partai Pendukung Teroris di Indonesia

Ket Gambar : Saat Dituduh pendukung partai teroris, Gerindra polisikan 11 akun medsos, (sumber Foto Merdeka.com).

Media Nasional Obor Keadilan | Medan-Sumut | Pernyataan sepihak Jangan Pilih Partai Pendukung Teroris yang dilontarkan oleh Ketua PDIP Kota Medan, Hasyim, SE beberapa waktu lalu dikabarkan menimbulkan keresahan dan pertanyaan dari berbagai pihak.

Konten berita terkait terorisme yang diduga sengaja disebarkan ke sebuah grup WhatsApp itu dianggap tidak pantas  diucapkan oleh seseorang yang notabene berstatus orang partai dan bahkan  Ketua Partai pemenang Pemilu.

Sangat disayangkan, pernyataan Ketua Fraksi DPRD Kota Medan itu kini berdampak buruk pada kehidupan sosial berbangsa dan bernegara. Selain menimbulkan kecemasan, pernyataan Hasyim itu diibaratkan sebuah teror dan diidentikan dengan Idiologi, Agama dan kepentingan politik tertentu.

Sebaran akun di WhatsApp yang berisikan pernyataan Jangan Pilih Partai Pendukung Teroris itu akhirnya mendapat kecaman dari sejumlah pihak. Hasyim diduga seolah-olah menuduh ada Partai Teroris yang mendukung gerakan Terorisme di Indonesia.

Meski Hasyim mengaku bahwa konten itu didapat dari Facebook, dan hanya  menyebarluaskanya ke grup publik. Namun tindakanya tersebut diduga kuat dapat dikategorikan menyebarkan HOAX yang seyogianya telah melanggar UU ITE.

Apa yang dilakukan Hasyim tersebut hampir mirip dengan apa yang dilakukan oknum Dosen USU yang menyebar HOAX di Facebook yang  berakhir dengan penahanan oleh Polda Sumut.

Yang menjadi pertanyaan, apakah Hasyim akan bernasib sama dengan sang Dosen USU tersebut, atau Hasyim akan lolos dari jeratan hukum.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Forum Sumatera Utara (Forsu) Bob Faisal Nasution kepada oborkeadilan.com, Kamis (31/5/2018) mengatakan, Ketua Fraksi, Hasyim telah melanggar UU ITE dengan sengaja membagikan konten ujaran kebencian dan HOAX di grup WatsApp itu.

Apabila Hasyim meyakini bahwa ada partai yang mendukung teroris, maka  Hasyim harus bisa membuktikan kebenaran  itu. Pasalnya, persoalan teroris ini sudah merupakan musuh bangsa dan masyarakat serta seluruh agama yang ada di Republik ini.

"Kami berharap pihak Kepolisian harus memanggil dan memproses kasus ini tanpa pandang bulu. Apa lagi Hasyim Ketua Fraksi Partai pemenang Pemilu, dan pejabat publik perpolitikan. Ini sangat disayangkan, " kata Faisal Nasution.

Lanjut Faisal, kita juga akan menyurati DPP PDIP terkait persoalan ini agar Partai pemenang Pemilu 2014 tersebut agar membersihkan oknum ataupun kadernya agar tidak melakukan perbuatan yang dapat memecah belah bangsa dan negara ini.

"Selain akan menyurati DPP PDIP, kami juga akan melakukan gerakan aksi damai untuk mendesak pihak Kepolisian untuk mengusut kasus ini sesuai UU ITE, dan meminta aparat penegak hukum bekerja tanpa pandang bulu dalam melakukan proses hukum, " pungkasnya.
(Sofar Panjaitan)

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini