|

Hoax Oplosan: Issu Intoleran Eskul Rohkris SMAN 2 Depok, Duduk Perkaranya Seperti Ini


Penulis: Obor Panjaitan

D
epok- Jawa Barat | Media Nasional Obor Keadilan, Jum'at (7/9-2022)
, Mendengar dan membaca bahasa Intoleran-diskriminatif pasti membuat siapapun terkejut cemas luar biasa. makanya issu ini laku keras dan santapan empuk bagi oknum politikus bejad diluar sana. faham dah...

Indonesia merupakan bangsa yang multikultural dengan beragam budaya, agama, ras, bahkan bahasa. Tentu dalam menghadapi keragaman tersebut dibutuhkan sikap "toleran" yang baik, sayangnya ada banyak oknum politikus memainkan issu ini dengan modus agar dinilai peduli terhadap konsituwennya yang berwawasan sempit sesempit sedotan es teh manis.

SMA Negeri 2 Kota Depok-Jawa Barat diterpa kabar adanya perlakuan Intoleran-diskriminatif, "benarkah?

Ini Fakta-faktanya;

1. Berawal dari sebuah artikel "disertai dengan foto yang menggambarkan putra-putri siswa SMAN 2 Depok [peserta ekskul Rohkris-red] duduk di koridor lorong bertangga" dalam gedung sekolah.

2. Dua rumpun bahan berita [naskah+gambar] itu beredar di grup-grup komunitas wartawan. Terus menjalar bak api dalam sekam lalu menyebar ke berbagai platform social media termasuk media maenstream, mulai pagi hingga sore hari kamis (6 Oktober 2022), disinilah letak plagiarisme nya, banyak oknum "wartawan sontoloyo" hanya main jemari copy lalu paste [PLAGIARISME] tanpa konfirmasi, tidak peduli dampak negatifnya keberbagai pihak.

"FOTO-ARTIKEL YANG BEREDAR ITU TIDAK BERSIFAT AKTUAL", Penjelasannya begini; Foto didapat oleh Ronald Siahaan                    Tgl 31 September 2020 dari                                     Mayesti Sitorus [guru Rohkris]

              Sementara artikel dibuat seminggu                  kemudian tgl 4 Oktober 2022,"

Kemudian tayang di Liranews.com tanggal 5 Oktober 2022. Keterangan ini disampaikan langsung oleh Ronal kepada media ini lewat sambungan telepon.

3. Jumat (7/10-2022), berita ini tranding Topik dan hampir semua media maenstream Nasional maupun lokal berlomba cepat mengutip dan tak sedikit media yang hanya mengutip dari apa yang telah tayang tanpa melakukan konfirmasi dan wawancara para nara sumber.

4. Takmau "ketinggalan peran",
Segelintir anggota DPRD Depok turut bertandang ke ruang kepala sekolah SMAN 2 Depok (Jumat 7/9-2022) bincang dan bincang lalu buat statment parsial (tidak utuh) dan tidak mencerahkan apalagi mencerdaskan, lanjut membaca! biar tau bagian mana yang keteteran.

5. Hampir ratusan wartawan tiba di SMA Negeri 2 Depok-termasuk penulis, masing-masing memainkan senjata jurnalisnya; dari tindakan potret sana-jepret sini, lantas memainkan alat shooting alakadarnya memvideokan obyek menggunakan alat seadanya camera HP lalu wawancara beberapa nara sumber termasuk ibu Mayesti Sitorus guru yang menjadi pembina Rohkris SMA Negeri 2 Depok.

Menurut Kepala SMAN 2 Depok Wawan Ridwan, S.Pd., M.Si tidak benar terjadi seperti berita yang beredar, bu Mayesti Sitorus tidak melaporkan ke saya saat alami kendala mengenai tempat- ruang giat Rohkris, malah melapornya ke alumni.
Simak video kepsek SMAN 2 Depok Dan Guru Rohkris di SMAN 2 Depok;



Masih menurut Kepala SMAN 2 Depok Wawan Ridwan, S.Pd., M.Si, sekiranya saya dapat laporan atau aduan dari bu Mayesti Sitorus guru Rohkris itu tentu saya akan memberikan ruang lain segera, ini tidak imbuhnya.

Padahal saya berkali-kali sampaikan ke bu Mayesti Sitorus, jika mengalami pahit manis di sekolah kita ini sampai kan ke saya langsung, lah ini ngadunya malah ke Alumni dan wartawan, emang yang ngasih dana sertifikasi, alumni? Kan tidak ujar Wawan Ridwan, S.Pd., M.Si dihadapan awak media.

Kendati demikian saya akan dengan besar hati mohon maaf atas Ketidaknyamanan para anak didik saya putra-putri siswa peserta Rohkris, tentu akan saya evaluasi mekanisme yang selama ini berlaku dan akan saya lakukan pembinaan terhadap jajaran saya bila mana kurang professional, agar kedepannya tidak akan ada lagi yang namanya kendala ketika menjalankan kegiatan ekskul Rohkris-red imbuh Kepala SMAN 2 Depok Wawan Ridwan, S.Pd., M.Si.

Mayesti Sitorus guru sekaligus Pembina Rohkris SMA Negeri 2 Depok,
Akui tidak melaporkan kepada kepala sekolah terkait kendala yang dihadapi,
Berikut video pernyataannya;

Lebih lanjut Mayesti Sitorus guru sekaligus Pembina Rohkris menuturkan, kami tadi sudah saling baikan bahkan sampai "tos" begini sembari mengangkat tangannya menirukan yang mereka lakukan, bahkan pak kepsek mejamin akan melindungi dan menjaga kedepannya, ini membuat saya tidak ada kekhawatiran apa apa kedepan imbuhnya.

Ditemukan Surat [Form] Permohonan Peminjaman Ruang/ Barang

Berdasarkan informasi yang dirangkum oleh Media Nasional Obor Keadilan, Wawan Ridwan, S.Pd., M.Si, belum lama menjabat sebagai kepala sekolah SMAN 2 Depok (belum genap setahun-red), sebelumnya menjabat di SMA Negeri 11 Depok. Pada hari senin (6/12/2021) lalu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, merotasi ratusan Kepala Sekolah SMA dan SMK Negeri se Jawa Barat diantaranya Wawan Ridwan, S.Pd., M.Si.

"Surat [Form] Permohonan Peminjaman Ruang/ Barang ini terlihat tidak ada tanda tangan kepala sekolah. Diduga kuat formulir ini menjadi salah satu alat untuk tindakan memperpanjang birokrasi, mekanisme saat giat Rohkris." saat ditanya soal surat ini, kepala sekolah Wawan Ridwan, S.Pd., M.Si. mengatakan bahwasanya itu merupakan pendelegasian wewenang, sudah dipercayakan kepada bu JUNITA ASLIANTY. M.Pd Wakasek (wakil kepala sekolah) bidang Sarpras tandas Wawan.

Makin terkuak, terang benderang asal muasal permasalahannya, selaras dengan pernyataan kepsek pada video diatas, jelas dan sesuai dengan durasi menjabat sebagai kepala sekolah SMAN 2 Depok. Teman teman wartawan kenal dan faham sifat saya, jauh lah dari unsur fanatisme negatif apalagi kalau yang namanya intoleran dan diskriminatif gada itu tambahnya. 
Lihat tahun ajaran kemarin begitu banyak anak-anak kita pemeluk agama Kristen yang saya tolong, seumpama saya bersifat intoleran mustahil saya mau membantunya kan, tandas Wawan.

Ada juga "surat pernyataan" anak murid Rohkris, Penulis putuskan tidak akan berupaya mengejar wawancarainya mengingat usianya masih bawah umur, berbagai jenis surat pernyataannya:

Terakhir, Media ini pun melakukan percakapan kepada Ronald Siahaan, Ia lulusan ISIP (Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) dan alumni SMAN 2 Depok.
Ia mengatakan dirinya yang pertama membuka informasi ini ke ruang pubik, saya yang menulis artikel dan mengirimkan gambar, ujar pria yang pernah bertugas di Gedung Parlemen DPR RI sebagai staf ahli bidang komunikasi itu.

Namun saya tidak punya tendensi apapa hanya inginkan adanya perbaikan layanan guna terselenggara rasa aman nyaman bagi anak didik generasi penerus bangsa dimana pun bersekolah, saya juga kenal dekat dengan pak Wawan salam saja kepada beliau yang pasti tidak ada unsur niat negatif tandasnya.

Wartawan seharusnya jangan main salin tempel (copas) apa yang saya buat, mestinya lakukan wawancara langsung agar jernih dan beritanya berwarna dan membawa dampak positif bagi semua pihak, sama seperti yang Lae Obor Panjaitan (saya-red) lakukan ini, rela cape dan tak sungkan konfirmasi kesesama jurnalis sekalipun itu, ujarnya.

Demikian!

Opini Penulis:
_Pelu dicermati surat formulir permohonan peminjaman ruang/ barang itu berlaku untuk semua giat esskull, bahkan Musholla pun ketika diperuntukkan untuk Eskul wajib isi Formulir sama

_"Dimintai keterangan dalam rangka pembinaan kepada dua Wakasek; Bidang Sarpras & Bidang Kesiswaan tambah seorang OB"

_Kepsek menjabat belum setahun

_Ronal Siahaan, Bu Mayesti dan Kepala Sekolah masing  masing mencerminkan sikap niat adanya perbaikan.

_Awasi, pemain issu intoleran, berikan tulisan ini mematahkannya.

#StopJualanIssuIntoleran
#SelamatkanSekolah
#LidungiGuru

Komentar

Berita Terkini