|

Pagar Menara BTS Sambuku "Roboh" Katel Segera Laporkan ke pihak Telkomsel NTT

Robohnya bangunan pagar Menara BTS Sambuku, berlokasi di Desa Baadale, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Propinsi NTT
MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | Rote Ndao, Sabtu (30/01-2021), Akibat Robohnya Pembangunan pagar  pelindung menara Base Transceiver Station(BTS), Sambuku, Desa Baadale, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kepala Telkom(Katel) Baa Rote Ndao,segera menindaklanjuti dengan melaporkan kejadian ini ke pihak Telkomsel Nusa Tenggara Timur guna mendapat perhatian serius.

Kepala Telkom Baa Rote Ndao, Ayub Wadu. Ketika ditemui Obor Keadilan.Com Diruang kerjanya, Jumat,(29/01), Pukul 15:00Wita. Beralamat di Jl.Palaba No.10, Kelurahan Namodale, Baa. Dikonfirmasi terkait robohnya pembanguan pelindung atau pagar menara BTS sambaku diakui pihaknya sudah mendapat laporan sebelumnya dari staf kantornya. 

Diakui Ayub. Adanya konfirmasi awak media ini, sebuah masukan dan perhatian serta kepedulian yang tinggi terhadap terjaganya sebuah infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara peranti komunikasi dan jaringan operator singkatnya demi Pengaman dan keamanan perangkat BTS tersebut.Pihaknya sekali lagi berterimakasih kepada Media dalam menjalankan fungsi controlnya.

Lebih lanjut Dijelaskan Wadu, hal ini menjadi perhatian dan prioritas utama setelah menerima,menampung,  menindaklanjuti hal ini kepada pihak terkait yang menengani pembangunan tersebut sehingga perangkat jaringannya terjamin aman,

Guna Menghindari dampak kecelakaan bagi masyarakat yang bermukim di sekitar bangunan menara, tidak memberikan ruang  bagi orang-orang berniat tidak baik, serta binatang buas yang masuk untuk merusak perangkat menara BTS tersebut. Pungkasnya Wadu bernada harap

Pantauan  Media Obor Keadilan.com, dilokasi pembangunan Menara BTS Sambuku, Desa Baadale, pada sisi bagian belakang arah barat mengalami kerusakan berat akibat robohnya Pembangunan pagar keliling sehingga perangkat menara BTS tersebut tidak terlindungi secara baik. Sementara tegangan arus listrik yang timbul dari perangkat menara tersebut Kva nya tinggi tentu ini sangat berdampak dan  membahayakan warga masyarakat setempat  jika terkesan tidak terurus.

Sementara itu mesin perangkat menara BTS sambuku dalam keadaan aktif 1x24 jam namun tidak safety akibat robohnya bangunan pagar pelindung.

Hingga berita ini dipublikasikan, Kepala Telkomsel Nusa Tenggara Timur (NTT), belum berhasil dikonfirmasi Media.[◇]


Komentar

Berita Terkini