|

Alat Tes ‘Swab’ Patah di Dalam Hidung, Anak Ini Meninggal Dunia

OBORKEADILAN.COM | Seorang anak laki-laki dikabarkan meninggal dunia setelah sebuah alat tes ‘swab’ hidung patah di dalam hidungnya.

Peristiwa itu terjadi di Rumah Sakit Umum Shaqra, Arab Saudi.

Melansir Sabaq News, diketahui awalnya anak laki-laki itu dibawa ke rumah sakit karena menderita demam tinggi.

Dia kemudian mendapat tindakan medis untuk memeriksa apakah anak itu menderita COVID-19.

Namun, saat diperiksa menggunakan alat ‘swab’ yang dimasukkan ke hidungnya, alat itu patah di dalam hidung sehingga membuat dokter menggunakan anestesi umum untuk menunjukkan hasil ‘swab’ dari tenggorokkannya.

Anak itu dibiarkan kemudian tanpa tindak lanjut yang menyebabkan dia kehilangan kesadaran karena penyumbatan saluran pernapasan.

Melansir Gulf News, dia meninggal dunia 24 jam setelah memasuki rumah sakit tersebut. Ayah anak itu, Abdullah Al Joufan, menceritakan detil kecelakaan tragis itu.

Dia membenarkan bahwa dia menolak menjalani anestesi umum untuk anaknya.

Tetapi dokter bersikeras dengan menunjukkan bahwa setelah tindakan, anak itu akan diperiksa oleh dokter spesialis anak, padahal staf rumah sakit mengatakan dokter spesialis anak sedang cuti.

Menurut Al Joufan, orang-orang bingung pada hari berikutnya karena anaknya tiba-tiba kehilangan kesadaran akibat saluran pernapasan yang terhalang.

Di tengah upaya untuk terus membuat anak itu sadar kembali, Al Joufan menyadari kalau kesehatan anaknya memburuk dan meminta pihak rumah sakit memindahkan putranya ke rumah sakit khusus di Riyadh.

Meski pun disetujui, ambulans datang terlambat. Anak lelaki Al Joufan sudah meninggal dunia.

Sang ayah kemudian menyerahkan 2 laporan terkait penyelidikan atas kematian putranya dan penanganan yang salah atas situasi tersebut.

Dia meminta menteri kesehatan untuk membentuk komite penyelidikan sesegera mungkin.

Dia sendiri telah mendapatkan panggilan telepon dari Menteri Kesehatan, Dr Tawfiq Al Rabiah yang menyampaikan bela sungkawa atas kematian putranya, serta dari Direktur Urusan Kesehatan di Riyadh Hassan Al Shahrani.

Dia menekankan bahwa menteri tersebut berjanji untuk menindaklanjuti kasus kematian putranya. **S

Editor : Redaktur 
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan 
Komentar

Berita Terkini