|

Miris, Warga Desa Muara Basung-Bengkalis Penerima RLH Beli Sendiri Pasir, Semen


OBORKEADILAN.COM| Pinggir| Riau, Sabtu, [14/12/19]  Kisah pilu para penerima program bantuan Rumah Layak Huni (RLH) dari dinas Perkimtan kabupaten bengkalis Propinsi Riau kembali terdengar, setelah beberapa waktu yang lalu ada RLH mangkrak di desa kotopait yang akhirnya dikerjakan kembali setelah diterbitkan kemedia massa, kali ini kisah yang menyedihkan kembali ditemukan di desa muara basung kabupaten bengkalis Riau.

Kastubi, adalah warga desa muara basung yang menerima program bantuan RLH dari Pemerintah kabupaten bengkalis melalui Dinas Perkimtan yang diserahkan ke pihak Dalmas dan dikerjakan oleh seorang kontraktor yang berinisial Zeki, inisial yang sama dengan kontraktor RLH desa kotopait yang sempat mangkrak sebagaimana yang telah dimuat dimedia Oborkeadilan.com edisi 7/11 yang lalu.

Kisah ini bermula saat Kastubi sipenerima RLH merasa tidak puas akan pasir yang disiapkan oleh pihak kontraktor, menurutnya pasir yang saat itu akan dipakai guna membangun Rumah layak huni untuknya itu adalah pasir yang bercampur tanah merah, kastubi beranggapan apabila rumahnya dibangun dengan pasir yang tidak layak tersebut tidak akan tahan lama, maka akhirnya dirinyapun membeli pasir sendiri sebanyak 1 mobil colt diesel.

Selain pasir, adapula tambahan semen sebanyak 10 zak yang harus dibelinya, mengenai hal itu, salah satu tukang yang bekerja membangun unit RLH menjelaskan, tambahan semen tersebut disebabkan oleh jumlah yang sudah di jatah oleh zeki selaku pemborong, contohnya, untuk pondasi tidak boleh lebih dari 5 zak semen, begitu pula untuk bagian yang lainnya, nah ketika pak kastubi bertanya ke anggotanya zeki, jawabnya kalau mau bagus baiknya beli saja tambahannya. Akhirnya kastubi membelinya. Ucap tukang menjelaskan.

Saat dihubungi lewat jaringan seluler nya, Zeki membenarkan hal tersebut, akan tetapi menurut zeki, uang milik kastubi yang digunakan untuk membeli semen dan pasir itu sudah diganti atau dibayarkan olehnya, dirinya juga menjelaskan, bahwa semua sumber masalah berawal dari seseorang yang bernama darmaji, darmaji yang dipercayai olehnya sebagai kepala tukang malah kabur, itulah sebabnya pengerjaan sempat terkendala, demikian penjelasan Zeki.

Pernyataan Zeki terkait uang pembelian pasir dan semen yang katanya sudah dibayar itu, langsung mendapat bantahan tegas dari Kastubi, sampai detik ini (14/12) belum ada sepeserpun uang itu dikembalikan, pasir dan semen itu saya beli dengan uang pribadi milik kastubi yang sudah 4 bulan menumpang tempat tinggal karena rumahnya yang tidak kunjung selesai.

Warga penerima bantuan RLH ini tidak banyak berharap hal yang lain, harapannya hanya, rumah itu secepatnya selesai, karena seharusnya bulan mei yang lalu dia sudah menempati RLH itu, namun sampai sekarang dirinya tetap menumpang tempat tinggal, dirinya juga berharap dinas terkait turun tangan untuk melihat langsung agar pihak pelaksana tidak sesuka hati dan asal jadi dalam pengerjaannya. (jr.dkk)

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini