OBORKEADILAN.COM / Mandau - Riau / Sabtu ( 21/12 ). Memang benar pengerjaan dimalam hari tidak ada peraturan yang melarang, namun apabila ada sebuah pengerjaan bangunan yang hanya dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 24 jam atau tidak harus berhari-hari pengerjaannya, sangatlah tidak relavan apabila dilakukan pada malam hari, apalagi bangunan tersebut di biayai oleh Pemerintah Daerah, melalui Dana APBD.
Sebab, Warga Masyarakat juga berhak mengawasi pengerjaan tersebut, maka apabila pengerjaan dilakukan pada malam hari, bagaimana cara masyarakat mengawasinya ? , begitulah komentar salah seorang warga di jalan Babussalam kelurahan Air jamban, kecamatan Mandau, kabupaten Bengkalis, Riau.
___________________________________________
Tonton detik Menegangkan dan gelap akibat pencahayaan minim dimalam hari dan Proyek ini senilai Rp 1,1 Milyar
___________________________________________
Melalui data LPSE kab. Bengkalis, data yang diperoleh terkait pengerjaan tersebut berdasarkan lelang yang berjudul Peningkatan jalan simpang tiga babusalam kelurahan Air Jamban, dengan pagu anggaran 1.200.000.000.00 atau Satu milyar dua ratu juta rupiah, dengan nilai HPS 1.199.538.355.00, dan penawaran 1.172.801.262.00. Dengan kategori Pengerjaan Kontruksi dan Satuan Kerja Dinas Perkimtan Kabupaten Bengkalis.
Media berhasil menggali informasi hingga menemukan nomor kontak kontraktor pengerjaan Kontruksi tersebut, setelah meminta izin konfirmasi jarak jauh, dan di izinkan, awak media pun melakukan percakapan yang terekam dengan seorang pria berinisial " G " , pada saat dikonfirmasi dirinya membenarkan bahwa pekerjaan yang dimaksud adalah benar dikerjakan oleh pihaknya, " dimana salahnya kalau dikerjakan tengah malam bang.. ? " ucapnya, dan terkait ada yang dibangun diatas genangan air, Pemenang lelang Tender itu membantah, " itu sudah selesai masalahnya bang, janganlah mencari-cari kesalahan, saya bekerja menggunakan alat berat milik PT. ADHI KARYA, mana mungkin mereka mau kerjakan kalau ada yang tidak sesuai, lagi pula Babussalam itu kampung saya, mana mungkin saya buat yang tidak baik disana, ujarnya dengan nada tinggi, terkait papan informasi ( plang pengerjaan ) dirinya mengatakan pernah membuatnya tapi tiba - tiba hilang, namun kendati demikian dirinya bersedia membuat kembali yang baru, saya pernah buat itu bang, tapi hilang, tapi kalau mau dibuat biarlah saya buat yang baru lagi, dan kalau ada yang kurang baik pengerjaan yang saya kerjakan saya bersedia dibongkar ulang, tutupnya diakhir percakapan melalui seluler tersebut.
Namun sampai saat ini papan informasi tidak pula kunjung terlihat, padahal semestinya dari sejak dimulainya pekerjaan tersebut, sampai selesai sarana informasi publik yang bersifat wajib itu harus tetap terpasang di lokasi pengerjaan, sesuai dengan UU No. 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik, sebab warga juga berhak Mengetahui nilai anggaran beserta volume pengerjaan yang dilaksanakan di daerah tempat tinggal mereka, azaz praduga tidak bersalah terhadap kontraktor pelaksana pengerjaan kontruksi tersebut telah kami kedepankan melalui konfirmasi langsung dengan yang bersangkutan, maka tidak ada niat dari media untuk mencari - cari kesalahan seseorang, sebab fungsi media adalah menginformasikan kepada seluruh lapisan masyarakat bukan mencari- cari kesalahan sebagaimana ditudingkan oleh kontraktor tersebut. ( Ka.Wil Riau & tim bkls )
