beruang cokelat atau beruang grizzly. Gambar: dailymail.co.uk.Beruang grizzly termasuk hewan yang sangat mematikan bagi manusia. Banyak kejadian di mana manusia dibunuh setiap tahunnya oleh beruang. Apalagi ukuran mereka bisa dua berkali-kali lipat dari manusia, dan mereka juga sangat cepat.
MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | JAKARTA | Hewan beruang adalah salah satu hewan omnivora dengan beragam jenis, mulai dari beruang kutub hingga beruang madu. Meskipun tubuh mereka besar, kecepatan beruang bukan tandingan manusia. Apalagi jenis beruang cokelat atau grizzly yang hidup di subtropis.
Tapi tidak selamanya serangan beruang grizzly mematikan, pria asal Rusia ini cukup beruntung usai diserang hewan besar ini. Padahal ia disandera selama satu bulan lamanya. Meskipun ia kini tampat seperti 'mumi', yaitu tinggal tulang dan kulit saja. Bagaimana ia selamat?
Kisah Penemuan Pria yang Selamat dari Serangan Beruang Cokelat
Dikutip dari dailymail.co.uk, pria Rusia yang tampak seperti mayat hidup ini telah diselamatkan dari sarang beruang. Ia mengklaim, hewan itu mematahkan punggungnya dan meninggalkannya di sana selama sebulan.
Pria itu, yang mengidentifikasi dirinya hanya sebagai Alexander, ditemukan oleh anjing pemburu di daerah Tuva yang terpencil di Rusia, dekat dengan perbatasan dengan Mongolia, kata media setempat.
Awalnya, para pemburu mengira mayat itu telah dimumikan oleh udara kering. Tetapi mereka tertegun mendapati bahwa, pria tersebut itu masih hidup.
Sebuah video mengejutkan menunjukkan, bagaimana wajah dan tubuh Alexander sangat kotor. Kulitnya berwarna putih pucat, dan matanya yang kusam nyaris tidak bisa terbuka.
Pada satu titik, petugas medis yang berbicara bahasa Rusia - alih-alih bahasa Tuvan setempat - menanyakan nama pria itu, mendorongnya untuk membuka matanya dan menjawab 'Alexander'.
Petugas medis mengatakan, dia bisa menggerakkan lengannya. Tapi nyaris tidak bisa membuka matanya dan berbicara. Ia juga tidak bisa bergerak dan terlihat sangat kelelahan.
Tidak jelas kapan tepatnya Alexander ditemukan. Tetapi dia telah memberi tahu dokter bahwa, serangan itu terjadi kira-kira sebulan yang lalu.
Beruang cokelat biasanya akan akan mengubur hewan yang mereka bunuh, atau bangkai yang mereka temukan. Kadang-kadang menunggu berhari-hari atau berminggu-minggu, untuk dimakan saat mereka kembali ke sana.
Ivan V. Seryodkin, dari akademi sains Rusia, berteori bahwa mereka melakukan ini untuk menjaga mangsa disembunyikan dari pemangsa lainnya. Sementara dagingnya membusuk dan menjadi 'matang', sehingga memudahkan mereka untuk makan.
Alexander mengatakan, ia terpaksa meminum air seni sendiri untuk tetap hidup. Sambil ketakutan, jika beruang itu bisa kembali kapan saja untuk menghabisinya.
Dokter mengatakan, itu adalah 'keajaiban' bahwa dia tidak terbunuh. Dan dokter tidak yakin, bagaimana dia bisa bertahan begitu lama di alam liar.
Kejadian Penemuan Tubuh Alexander di 'Kandang' Beruang
Tubuh Alexander baru ditemukan setelah sekelompok pemburu melewati gua. Dan anjing-anjing mereka berlari masuk.
Para pemburu memeriksa di dalam sarang, dan melihat apa yang mereka yakini sebagai mumi manusia. Sampai akhirnya mereka sadar bahwa, Alexander masih hidup.
Laporan lokal mengatakan, pria itu mengingat nama depannya. Tetapi tidak dengan nama keluarga atau usianya.
Sebuah video rumah sakit menunjukkan, pria berjanggut itu membuka mata birunya dan mengkonfirmasi nama depannya.
Lokasi pasti di mana dia ditemukan belum terungkap, atau nama rumah sakit tempat dia dirawat.
Seorang juru bicara di kementerian kesehatan di Republik Tuva, sebuah wilayah di Siberia selatan, mengatakan kepada EAST2WEST NEWS hari ini: "Kami tidak dapat mengkonfirmasi kasus yang terjadi di Tuva. Itu tidak terdaftar oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Keadaan Darurat atau badan resmi lainnya (di wilayah ini)."
"Kemungkinan besar, itu terjadi di suatu tempat di luar Tuva," tambah mereka.
Kisah yang mengejutkan ini telah menarik perbandingan dengan peran pemenang Oscar Leonardo Di Caprio di Film Revenant. Di mana karakternya selamat dari serangan beruang brutal.(*)
Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan
