|

Sederet Nama Besar Tokoh Perfilman, Hadir di Rumah Bang Yos Guna Bahas PARFI

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN |JAKARTA | Pada Sabtu, 27 Oktober 18, Letjen purn Dr HC Sutiyoso atau akrab dipanggil Bang Yos, menerima kunjungan para aktor & aktris serta penggiat seni sinema di kediamannya di bilangan Cibubur.

Deretan nama besar pun hadir sebut saja Mark Sungkar, Erna Santoso, Clara Sinta, Novie Chandra, Reza Pahlawan, Said Bajuri, Produser Ustad Dr. H Rizal dan lain lain.

Rombongan yang dipimpin oleh Pjs Ketum Dewan Pimpinan (DPP) Parfi Soultan Saladin setelah dijamu awal di kediaman bang Yos, merekapun diajak Yos keliling halaman belakang rumahnya yang dipenuhi aneka satwa bak kebun binatang, dan bang Yos dengan tidak ba bi bu langsung membonceng sendiri Pjs Ketum Soultan Saladin & Sekjen Parfi Dr. Kun Nurachadijat, M.B.A. dengan motor khususnya berkeliling keliling sekaligus memperkenalkan museum bang Yos yang sedianya segera presiden resmikan. Acara lanjutan berupa jamuan makan siang digelar di rumah makan miliknya, tepat di sebelah rumah bang Yos, restoran sea food Sandoro.

Pada kesempatan itu, sambil bercengkrama temu kangen, setelah bang Yos & mpok Rini memberi sambutan awal, para artis tamu undanganpun didaulat host, yakni Sekjen DPP Parfi Dr. Kun Nurachadijat untuk menyampaikan uneg uneg seputar masalah perfilman dulu, kini disertai harapan ke depannya apabila Bang Yos berkenan menjadi ketua umum DPP Parfi.

Sebut saja Mark Sungkar, sebagai penyampai uneg uneg pertama, ia merasa terharu karena semenjak ia paham visi & misi Parfi dari _founding father_ nya langsung yakni Suryo Sumanto, hingga kini Mark belum bisa mewujudkan amanah pendiri Parfi itu. Yang berujung meminta kesediaan Bang Yos melalui Mpok Rini sang istri agar bang Yos diijinkan mendarmabaktikan diri memimpin Parfi. "Saya memohon Bang Yos karena saya ingin bisa melihat langsung Parfi seperti yang diimpikan pak Suryo Sumanto yang beliau selalu sampaikan kalau kami berdua sedang bermain catur dulu" kenang Mark.

Senada disampaikan pula oleh artis pemeran utama "Cinta Abadi" 1979, Erna Santoso "Saya sangat bahagia apabila mpok Rini berkenan mengijinkan bang Yos membenahi dan menyatukan kembali Parfi". Sedangkan Aktor kawakan Reza Pahlawan penuh haru dan linangan air mata dengan getir menyayangkan kepemimpinan Parfi sempat memberi kesan buruk kepada masyarakat Indonesia pada umumnya. "Saya yang telah menjadi dua kali sekretaris jenderal Parfi sampai mengundurkan diri karena tidak tahan atas _attitude_ pimpinan Parfi yang tidak mencerminkan suri teladan sebagai insan perfilman yang berbudaya. "Saya sangat berharap bang Yos bisa bersama kami untuk mengembalikan martabat perfilman yang tidak berbapak selama ini" pinta Reza.

"Dan jangan salah, Ronald Reagen pun menjadi presiden AS ke 40 setelah berkiprah di dunia perfilman, Bang Yos pun tidak menutup kemungkinan berpeluang menjadi RI 1 setelah menyatukan dan membenahi Parfi" tegas Reza Pahlawan lagi yang disambut riuh tepuk tangan.

Lain lagi Clara Sinta, artis multitalenta yang sempat membintangi sederet film diantaranya "Roro Mendut" 1983 dan "Pengantin Remaja" 1991, yang juga sekaligus putri ke 5 begawan pujangga besar alm WS Rendra lebih menekankan Parfi perlu sosok yang memiliki kepemimpinan yang idealis, patriotis tidak pragmatis. Karena Clara menilai hanya pemimpin yang memiliki kriteria seperti itu yang bisa mengantarkan Parfi ke tujuan idealnya dan itu ada di figur seorang Sutiyoso tandasnya berapi api.

Novie Chandra bintang film "Kujaga Garuda atas nama cinta" & mantan ketua umum Wartawan Artis & Seniman, dikesempatan itu, selain juga turut menambah deretan permohonan agar bang Yos bersedia memimpin Parfi, Novie pun membagikan keluh kesah dukanya menjadi aktor di jaman milenial "Saya,  yang begini begini ini adalah aktor senior namun sering diperlakukan tidak manusiawi, kerap pembayaran honor sampai tertunda 4 bulan dan itupun dibayarkan setelah setengah mengemis dan ini bila bang Yos menjadi ketum, jangan sampai terjadi lagi. Lindungi hak hak kami, kami (Parfi) memerlukan sosok bapak tempat berkeluh kesah dan menyelesaikan ketidakadilan dalam profesi keartisan" curhat Novie pun langsung diamini dari hati terdalam oleh segenap tetamu yang hadir.

Hadir pula dalam acara itu, Direktur Diseminasi BNN (Badan Narkotika Nasional), yang diwakili kasubdit Media non Elektronik Dikdik Kusnadi yang menyampaikan bahwa kondisi bahaya narkotika ini sudah bahaya stadium 3 namun sayang masyarakat terutama insan perfilman tidak kunjung menyadari itu bahkan pentolan dan beberapa artis Parfi kemarin pun malah menjadi bagian dari masalah. Sambutan Dikdik itupun diakhiri dengan memberi Yos kaos anti narkotika secara simbolis kelak jika Bang Yos tertakdirkan memimpin Parfi, Parfi bisa menjadi mitra sejajar BNN dalam turut memerangi bahaya Narkotika & Bang Yos pun amini.

Tidak ketinggalan, Agus Wibowo wakil ketua bidang ll Organisasi Keanggotaan & Hukum PARFI 56 menekankan pentingnya Parfi kelak usulkan peraturan sekelas peraturan menteri bagi perfilman, Fathuddin Mudjahid (Udhin Palu) pelaku saksi sajarah kongres ke kongres, Sutradara Iwan Bunani dan Satri Bakri novelist serta producer kenamaan Evry Jo dengan penuh semangat & antusias pun turut menyampaikan problematika yang ada yang ujung ujungnya menyampaikan hal senada yakni permohonan agar Mpok Rini mengijinkan Bang Yos untuk memimpin Parfi.

Bang Yos dipenghujung acara merespons itu semua dengan diplomatis, "saya setelah diijinkan isteri saya (Mpok Rini) ini, Insya Allah. Dengan syarat semua yang terlibat di keparfian selama ini harus rukun terlebih dahulu sehingga dapat mencapai satu kata, aklamasi. Indonesia sudah penuh masalah, minimalnya kita bantu mengurangi beban Indonesia dengan beresnya Parfi" tegas bang Yos yang menurutnya ini adalah moment yang tepat karena ia sedang banyak waktu luang setelah 31 Agustus 2016 tidak lagi menjabat kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Acara yang dengan sangat apik dipandu langsung oleh Sekjen Parfi Dr. Kun, berlangsung santai, elegan namun serius sehingga sangat efektif sesuai harapan DPP Parfi sebagai pengundang. Kegiatan yang khidmat, penuh keharuan dan harapan tinggi agar Parfi kembali bersatu itu pun, diakhiri dengan foto bersama. ( obor panjaitan)
Komentar

Berita Terkini