|

HAMPIR 10 TAHUN PEMKAB MANGGARAI TIMUR NTT TIDAK PERHATIKAN RUAS JALAN DI LAMBALEDA

Foto : Ruas jalan Benteng Jawa - Satar Teu / Dok. RT.BF.

BORONG NTT| Media Nasional Obor Keadilan | Salah satu Ruas jalan yang luput dari perhatian pemerintah kabupaten Manggarai Timur hampir 10 tahun berakhir, yakni ruas jalan Benteng Jawa ibu kota kecamatan Lamba Leda menuju Satar Teu, Desa Satar Punda.

“Setiap pengguna jalan yang melintasi jalur ini, harus ektra hati – hati karena kondisi jalan ini rusak parah,” ujar Mans Tabun warga satar teu kepada media ini di lokasi ,Minggu, (27/05).

Di jelaskannya, Kerusakan parah terdapat di beberapa titik, seperti di Kampung Deru, Desa Compang Deru di mana material aspal sudah terkelupas semua.

Meski jalur ini pernah diaspal ( Lapen-red),tahun 2007 oleh pemerintah Kabupaten Manggarai kala itu, kini hanya tersisakan sedikit material seperti kerikil terlepas bahkan menjadikan jalur ini rawan kecelakaan bagi pengendara motor, sungguh sangat memprihatinkan kondisi jalan ini. kata Mans.

Fransiskus Talus, seorang sopir travel asal reok kabupaten Manggarai mengatakan, sangat sulit melintasi jalur Benteng Jawa – Satar Teu, sebab kerusakannya semakin parah. Dia mengaku membutuhkan waktu lama dalam perjalanan karena harus ektra hati-hati jika melintasi jalur maut di Lamba Leda itu.

Pantauan Oborkeadilan.com, Minggu (27/05), sekitar belasan kilometer badan jalan hanya menyisahkan batu telford peninggalan proyek Swis sekitar tahun 1994 silam.

Frans menyebut, selama hampir sepuluh tahun pemerintah Manggarai Timur NTT, terkesan mengabaikan buruknya persoalan infrastruktur jalan di lokasinya bahkan di hampir seluruh jalan kabupaten di Kecamatan itu.

“Sejak berdirinya Kabupaten Manggarai Timur tahun 2007 silam, hingga hampir sepuluh tahun pemerintahan Yoga (Yosep Tote - Ande  Agas), memimpin daerah, mereka hanya memperbaiki satu kilometer saja aspal jenis lapen di jalur ini”, ujar Frans.

Hanya pada tahun 2016 kemarin ada perbaikan 1 kilometer dari Satar Teu sampai di Lengkotong oleh dinas PUPR Matim ,sedangkan tahun 2017 tidak ada lagi alokasi anggaran dari pemerintah setempat. Pada hal menurutnya , jalur ini merupakan nadi perekonomian bagi warga Kecamatan Lamba Leda.

“Semua hasil komoditi petani di Lamba Leda kan dijual ke Reok ( kab.Manggarai-red), jadi jalur ini sangat penting,” paparnya.

Untuk diketahui Sektor Pertanian di Kabupaten Manggarai Timur termasuk kecamatan Lambaleda, menopang roda perekonomian sangat nyata, tercatat sektor pertanian menyumbang lebih dari 40% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), terutama dari subsektor perkebunan. Hal ini tentu membutuhkan keseriusan pemerintah kabupaten Manggarai Timur untuk benar-benar serius memperhatikan infrastruktur jalan terutama jalur nadi ekonomi masyarakat.

Informasi yang diperoleh media ini, bahwa panjang ruas jalan Satar Teu – Benteng Jawa itu kurang lebih  35 kilometer.

Jalan berstatus kabupaten itu pun luput dari perhatian pemerintah sebab, hingga saat ini belum diperbaiki kerusakannya.

Panjang jalan yang mengalami kerusakan dan belum dilakukan perbaikan kurang lebih 34 kilometer. (JW).

Editor : Louis Mindjo
Penanggung Jawab : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini