JAKARTA | MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | Kamis, 30 November 2017.
Jakarta, Perwakilan Karyawan PT Freeport Indonesia Mendatangi Ombudsman Jl H.R Rasuna Said No C 19 Jakarta Selatan, Di dampingi Kuasa Hukum Haris Azhar S.H, M.A.
Haris Azhar S.H, M.H mengatakan ke MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN " Kita meminta Ombudsman untuk menyelidiki dan melihat sampai dimana persoalannya karena kondisi karyawan Freeport ini sudah sangat memprihatinkan bahkan sampai ada yang meninggal karena tidak bisa akses BPJS, sebenarnya banyak Akses ke BPJS tapi ada karyawan yang tidak berani memakai BPJS karena akses nya tidak ada" Ungkap Haris.
"Karyawan Freeport sekitar 8000 orang banyak yang kena kebijakan Fourlog bahkan sampai ada karyawan Freeport ( Martinus Benhal) yang hilang kita tidak tau kenapa hilang atau di hilangkan, Pihak keluarga dan teman karyawan pun tidak melihat ( Martinus) Hilang dengan sukarela, Pihak Kepolisian Timika pun seperti tidak perduli bahkan mengintimidasi pekerja agar tidak demo " Sambung Haris Azhar.
"Apalagi Untuk Pengurusan BPJS sampai di tolak padahal teman teman ini (Karyawan) sudah lapor ke Dewan Sistem Jaminan Sosial tapi surat Dewan di cuekin tidak di anggap, Kita akan Menuntut secara Perdata " Tutup Haris Azhar S.H, M.A.
Martin mote salah satu Perwakilan Karyawan Freeport yang di Fourlog mengatakan " Perihal hilangnya teman kita sampai saat ini belum ada Pertanggung jawaban dari Pemda setempat atau Kepolisian, Kalau Kita yang Papua kita ada Kartu Papua Sehat, Tapi untuk Non Papua mereka Tidak berdaya, Kami berharap BPJS merespon ini, karena Kartu Papua Sehat Lebih Berguna dari BPJS, Kita berharap Ombudsman juga cepat menanggapi ini" Ungkap Martin Mote.
Nova ibu rumah tangga yang mempunyai Suami bekerja di PT Freeport Papua menyampaikan " Suami Saya sudah 8 Bulan ini gaji nya tidak di bayarkan bahkan Suami saya bilang sampai ada yang bunuh diri (karyawan Freeport) ini sudah Prihatin kita, Biaya anak anak saya sekolah dan kebutuhan lainnya kita ambil dari uang tabungan, Saya berharap agar hal ini cepat di selesaikan lah" Harap Ibu Nova.
Penulis : David
Editor : Redaktur
