|

KARENA JADI KORBAN BULLY DI SEKOLAH, JOSEP TAKUT MASUK SEKOLAH

Foto : Josep Sebastian Zebua, Korban Bully Di Sekolahnya.

CIRACAS-Bogor I Media Nasional Obor Keadilan I Selasa ( 31 / 10 / 2017 ). Semenjak muncul dan maraknya pemberitaan tentang Ahok yang merupakan warga keturunan China, dan banyak dikecam masa karena masalah agama dan keturunan. Hal ini pun terjadi pada seorang anak seumuran tingkat Sekolah Dasar, Josep Sebastian Zebua namanya. Karena masalah RAS keturunan, Josep disebut Ahok dilingkungan sekolahnya, dia sering di Bully teman-temannya.

Bahkan sering mendapatkan perlakuan yang kasar di sekolah. Herannya, ada Guru yang mengetahui, tindakan kekerasan yang dialami Josep, tidak ada satupun yang menghiraukannya. Dan ibunya pun pernah menyaksikan sendiri apa yang telah dialami anaknya, sebagai salah satu contohnya saat Josep dipukul temannya dalam barisan ketika upacara berlangsung, begitu juga saat teman-temannya memasukkan pasir ke dalam baju Josep dari kerah belakang.

Karena terlalu sering di bully teman-temannya, Josep sampai tidak berani masuk sekolah lagi. Anak seumuran dia yang semestinya masih harus melanjutkan sekolah, namun terpaksa berhenti karena merasa takut atas kejadian yang menimpanya di lingkungan sekolahnya.

Perlakuan terakhir yang Josep terima dari teman-temannya adalah, saat telapak tangannya ditusuk dengan menggunakan pena. Hingga membuat tangannya mengalami pembengkakan sampai sekarang. Hal itu membuatnya merasa takut untuk masuk sekolah lagi.

Pihak keluarga berharap, pemerintah baik Pusat maupun Daerah dan pihak-pihak terkait memberikan perhatiannya di sekolah, khususnya sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD), karena mengingat anak-anak masih kecil dikhawatirkan akan mengalami trauma, bagaimana nanti jika sudah besar.


Selain kepada pemerintah, keluarga juga berharap kepada pihak Yayasan Sekolah Katholik untuk merundingkan tentang permasalahan ini. Karena diperkirakan bukan hanya Josep saja yang menjadi korban Bully dan kekerasan di sekolah yang bermayoritas dan minoritas tersebut. Dan semoga berbagai pihak terkait, memikirkan kejadian ini, supaya anak-anak yang lain bisa melanjutkan pendidikan untuk masa depannya. (tri/tim).
Komentar

Berita Terkini