Video Berikut Rangkuman Aksi Pro / Kontra Perihal Rencana LBH Jakarta menggelar Diskusi ilmiah 65/66 issu PKI
MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN yang mencoba ikut masuk ke dalam LBH saat ini penjagaan dari pihak kepolisian Jakarta Pusat cukup ketat ,untuk media pers sendiri belum bisa masuk.

Yunita dari LBH mengatakan "bahwa diskusi sejarah ini banyak orang yang gagal paham menganggap diskusi ini penyebaran komunis padahal ini diskusi ilmiah adalah kebenaran fakta apa yang terjadi di Indonesia pada waktu itu ( 65/66 ) dan ini dibelokan seolah olah ada politisasi dan terlalu di besar besarkan bahwa akan muncul lagi gerakan Komunis,padahal ini hanya diskusi ilmiah"
Wawancara singkat OborKeadilan.com dengan Yuni yakni :
" Diskusi Ilmiah
Ada dugaan politisasi Pembelokan fakta .
Namun juga Saya menganggap pelarangan ini belum dapat kita simpulkan / atau bukti kan kaitan ke 2019 pilpres itu sendiri pungkas Yuni Kepada Wartawan Media Nasional Obor Keadilan.
Saat ini diskusi tidak jadi , karena polisi menghalangi.
Orang tua sudah datang dari pagi tapi tidak diperbolehkan oleh Polisi.
Bahkan menurut saya polisi tidak bersikap baik terhadap orang tua yang sudah sepuh" Pungkas Yuni.

Sedangkan berbanding terbalik dengan aksi yang di lakukan oleh massa dan mahasiswa yang menolak diskusi di kantor LBH, aktifis Rahmat Himran mengatakan "Secara terang terangan komunis mulai unjuk gigi di jakarta,kita menolak ini tuntutan kita ada dua bubarkan dan larang kegiatan diskusi di LBH benih benih komunis harus kita matikan dari sekarang karena ini bahaya laten komunis "
Reza muharam salah satu yang di undang sebagai moderator dan peserta diskusi 65/66 mengatakan "pada waktu itu negara membiarkan terjadinya suatu peristiwa yang mana terjadi pembantaian terhadap orang orang yang tidak bersalah,ini yang harus juga di luruskan,bukan pembelokan sejarah"ungkap reza yang aktif di organisasi IPD 65.
Boni setiawan dari LBH selaku ketua panitia diakusi 65/66 mengetahui dan mengatakan "bahwa diskusi ini tidak merencanakan dengan baik karena tidak memberi tahukan dengan pihak kepolisian dan acara ini kita lihat juga banyak orang tua yang ingin mengetahui kebenaran akan persistiwa pada tahun itu (65/66)" ( David S )
Editor : Obor Panjaitan
--------------------------------------