|

PLN Pastikan Keandalan Listrik untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

Media Nasional Obor Keadilan | Depok (26/1-25)J akarta, 25 Januari 2025 – PT PLN (Persero) mendukung penuh program strategis pemerintah melalui penyediaan pasokan listrik andal untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). PLN memastikan suplai listrik di 238 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG di 31 provinsi berjalan optimal, dengan kebutuhan daya total lebih dari 4 Megavolt Ampere (MVA).

Menteri BUMN, Erick Thohir, menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mendukung program-program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Presiden Prabowo menegaskan bahwa BUMN harus berkontribusi aktif dalam program Makan Bergizi Gratis, demi menciptakan generasi unggul yang sehat dan berdaya saing. PLN memainkan peran strategis dengan memastikan ketersediaan listrik yang andal,” ujar Erick.

Sebagai tindak lanjut, Kementerian BUMN bersama Badan Gizi Nasional akan membentuk Project Management Office (PMO) untuk mengoordinasikan peran BUMN sesuai tugas dan wilayah masing-masing.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan PLN siap mendukung program MBG yang selaras dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

“Seluruh unit PLN sudah memastikan keandalan listrik di setiap titik, mulai dari fasilitas produksi hingga distribusi makanan bergizi,” ungkap Darmawan.

Dengan proyeksi beban puncak nasional tahun 2025 sebesar 50,1 GW dan daya mampu pasok 52,9 GW, PLN menjamin sistem kelistrikan nasional tetap aman untuk mendukung program ini.

“Kami juga terus meningkatkan kapasitas dan memelihara jaringan listrik agar kebutuhan listrik di lokasi SPPG terpenuhi dengan optimal,” tambah Darmawan.

Tentang PLN

PT PLN (Persero) adalah BUMN yang terus berkomitmen dalam memberikan pelayanan terbaik. Melalui agenda Transformasi 2.0, PLN mengusung visi menjadi salah satu dari Top 500 Global Companies dengan mendukung transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE). (op/ redaksi)


Komentar

Berita Terkini