Jakarta | Media Nasional Obor Keadilan, Minggu (17/11/2024) – Dewan Pengurus Nasional BATAK CENTER, sebagai organisasi Habatahon, telah mengirim surat kepada seluruh gereja di Sumatera Utara sebagai bentuk keprihatinan terhadap situasi yang berkembang di wilayah tersebut. Surat ini ditujukan kepada Ephorus, Bishop, Uskup, Ketua Moderamen, dan Ketua Umum Sinode, dengan menyampaikan keprihatinan terkait dampak negatif dari modernisme dan kemajuan teknologi yang semakin mempengaruhi masyarakat. Salah satu dampak yang paling mencolok adalah meningkatnya kasus kekerasan dan pelecehan seksual pada anak-anak di Sumatera Utara.
“Keprihatinan kami berawal dari apa yang kami saksikan di Sumatera Utara, khususnya di kawasan Danau Toba,” ujar Ketua Umum BATAK CENTER, Ir. SM Tampubolon, 85 tahun, saat memberikan pernyataan pers di sekretariat BATAK CENTER, Jalan Tanah Abang II, Jakarta Pusat, pada Kamis, 14 November 2024.
Selain itu, Tampubolon juga mengkritik pelaksanaan Sinode Godang yang ia nilai telah berubah menjadi ajang seperti pesta politik. Ia mengimbau agar pemilihan Ephorus, atau pemimpin tertinggi HKBP, harus benar-benar didasarkan pada pilihan Tuhan, bukan karena pengaruh uang. "Semoga praktik politik duniawi dalam perhelatan Sinode Godang ini tidak terjadi, dan benar-benar menjadi perayaan rohani," tambahnya.
Tampubolon menjelaskan bahwa mayoritas anggota BATAK CENTER adalah jemaat HKBP, dan mereka merasa memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan dan mendukung pemilihan pemimpin yang sesuai dengan kehendak Tuhan. “Kami berharap bahwa Ephorus yang terpilih nantinya adalah pilihan Tuhan, bukan karena uang atau pengaruh kelompok tertentu," ujar mantan anggota DPR RI empat periode tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa jika pemilihan ini bisa berjalan dengan baik, maka Ephorus yang terpilih akan menjadi saluran berkat bagi Jemaat HKBP, masyarakat Batak, Sumatera Utara, dan Indonesia pada umumnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal BATAK CENTER, Jerry Sirait, menyebutkan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat kepada tokoh-tokoh agama dan pemimpin gereja di Sumatera Utara. “Kondisi di Sumatera Utara belakangan ini semakin memprihatinkan jika dibandingkan dengan provinsi lainnya, dan kami merasa perlu untuk mengambil sikap terkait hal ini,” ujar Jerry.
Dalam suratnya, BATAK CENTER menyampaikan tujuh seruan penting, yaitu:
- 1. Agar gereja-gereja lintas denominasi bekerja sama untuk mencari solusi atas masalah sosial yang ada.
- 2. Mengingatkan pejabat gerejawi untuk melaksanakan tugasnya dengan hati penuh pengabdian.
- 3. Mengajak gereja untuk bekerjasama dengan pemerintah dan lembaga-lembaga keagamaan lainnya dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran.
- 4. Menegaskan sikap gereja terhadap kekerasan seksual dan pelecehan pada anak.
- 5. Mendorong gereja untuk melakukan edukasi dan upaya preventif terkait masalah tersebut.
- 6. Meminta pejabat gerejawi untuk menjadi teladan hidup dan iman bagi jemaat, sesuai dengan ajaran Kristus.
- 7. Mengajak setiap pergantian pemimpin sinode atau lembaga gerejawi untuk menghindari politik praktis dalam pemilihan mereka. (Hojot Marluga)
Editor: Obor Panjaitan
Berita ini sudah tayang di Media suara Tapian.com dengan judul: BATAK CENTER Surati Gereja-gereja di Sumatera Utara Prihatin Kejahatan Sosial; Serukan Sinode Godang Jangan Memilih Pemimpin Didasari Mamon.