Penulis: Roostien Ilyas Pemerhati Sosial dikenal dengan Bunda Roostien
Media Nasional Obor Keadilan | Jakarta |Kamis (22/12-22), Ibu selalu ajarkan pada aku dan Iwik (saudara dari bunda Roostien-red) bahwa kita berdua harus bisa berteman dengan siapapun tanpa harus melihat warna kulit agama dan lain sebagainya.
Ibu waktu aku kecil dulu aku pikir itu biasa-biasa saja dan siapapun pasti akan melakukan seperti itu, semakin aku dewasa semakin aku rasakan bahwa apa yang ibu ajarkan itu adalah sesuatu yang luar biasa apalagi di suatu situasi yang sekarang sekat-sekat agama yang harus kita persatukan malah di pecah belah.
Ibu....
Ibu waktu aku Dan Iwik sudah dewasa juga mengajarkan Jangan pernah bertanya didepan orang pada kawanmu apakah dia sudah menikah atau belum? atau dimana suaminya bekerja? karena itu sangat sensitif, aku ingat sekali bu waktu aku mau ke pesta ibu juga mengingatkan "ingat kalau dalam satu pertemuan dengan banyak orang jangan menanyakan yang berbau politik" kecuali itu pertemuan politik.
Banyak sekali yang ibu ajarkan padaku yang aku pikir saat itu biasa-biasa saja bu, ibu tahu nggak kalau ibu itu sangat istimewa Ibu tidak pernah melarang tapi ibu selalu menanyakan "apakah itu perlu?" atau Ibu selalu bilang "Coba kita bicarakan lagi" Ibu sayang aku dan Iwik sekarang sudah punya cucu dan ternyata apa yang ibu ajarkan terpakai semua untuk mengajarkan anak-anak kita berdua hehehe.
Bu aku kangen, kangen dengan kue-kue lebaran buatan ibu yang sebetulnya sekali lagi kue itu biasa-biasa saja kaastengels, nastar, lidah kucing, atau katetong sekarang aku berburu kue lebaran untuk cucumu Novi, Firman, Nanda dan cucuku Danin dan Yasmin semua kangen pada masakan Uti.
Ibu adalah seorang ibu yang sangat sempurna bagiku, ibu seorang wartawan, sering ke luar negeri saat itu masih jarang wartawan yang di undang PBB, Unicef dll.
Ibu juga seorang politikus tapi ibu kalo dirumah ya ngeladeni bapak dahar, ngatur baju bapak yang pegawai negeri, mendongeng untuk kita berdua dan sejak kita sekolah dasar sampai SMA ibu selalu jadi pengurus POMG kalau sekarang komite sekolah supaya ibu selalu dapat mengawasi kami berdua ibu gak mau karena ibu seorang wartawan tapi alpa pada pendidikan anaknya, ibu love you aku sangat kagum dan bagiku kau lah ibu sejati.
Editor : Redaksi
Penanggung jawab : Obor Panjaitan