|

Issu Pemulangan ISIS Eks WNI, Jokowi Senada Dengan Menag Fachrul Rozi Diputuskan Usai Ratas

Fachrul Razi, Menteri Agama Republik Indonesia 


MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN| JAKARTA, Kamis (6/02), Membaca arah dari pandangan maupun omongan (statement) seorang pejabat publik maupun tokoh besar dalam hal ini menteri agama Fachrul Razi, dibutuhkan kejernihan dan ketulusan ke arah sebenarnya.

"Ahir-ahir ini marak aksi stetment dan lalu lintas sikap di dunia maya (social media) seolah olah Menteri Agama Fachrul Razi setuju pemulangan warga ISIS (isis asal Indonesia-red) padahal sama sekali tidak seperti itu ".

Media Nasional Obor Keadilan memantau perkembangan issu ini terus digulirkan oleh pihak tak bertanggung jawab pada diri yang menggulirkan issu yang dikemas jadi negatif sehingga dapat dipastikan publik dirugikan.

Peran media Maenstream bahkan layak dianggap sebagai bagian yang memelintir ini menjadi sesuatu yang memperburuk keadaan informasi ditengah masyarakat.

Pantauan media nasional Oborkeadilan.com apa yang disampaikan oleh menteri agama Fachrul Razi persis sama dengan sikap presiden republik Indonesia Jokowi sendiri, kita semua mendengar pendapat pribadi dan pendapat jabatan presiden menegaskan bahwa warga ISIS yang hendak pulang ke Indonesia itu belum diputuskan secara sikap negara karena belum rapat terbatas, nanti lah ketika hasil ratas menyimpulkan sesuatu baru kita putuskan dan umumkan ke publik, tentu harus mengkalkulasi plus minusnya, hitung-hitungannya harus mateng pungkas Presiden Republik Indonesia Jokowi.

"Persis sama apa yang diutarakan oleh presiden dan materi agama itu."
Diminta semua pihak bahu membahu meluruskan informasi bukan malah membelokkan, guna terciptanya pemahaman yang positif ditengah masyarakat.

Video Terkait:
Dilansir dari situs kemenag;
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang pernah bergabung dengan ISIS saat ini berada di beberapa negara di Timur Tengah. Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan bahwa pemerintah saat ini masih mengkaji kemungkinan memulangkan mereka ke Indonesia.

"Rencana pemulangan mereka itu belum diputuskan pemerintah dan masih dikaji secara cermat oleh berbagai instansi terkait di bawah koordinasi Menkopolhukam. Tentu ada banyak hal yang dipertimbangkan, baik dampak positif maupun negatifnya," terang Menag di Jakarta, Sabtu (01/02) malam.

Menurut Menag, pembahasan terkait ini terus dilakukan. Ada sejumlah masukan dari berbagai pihak. Dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) misalnya,  menggarisbawahi pentingnya upaya pembinaan jika eks ISIS ini akan dipulangkan. Meski, kata Menag,  proses pembinaan itu bukan hal mudah karena mereka adalah orang-orang yang sudah terpapar oleh idealisme yang sangat radikal.

"Kita akan terus upayakan langkah terbaik, dengan menjalin sinergi semua elemen masyarakat. Tidak hanya pemerintah, tapi juga LSM dan ormas keagamaan," tegas Menag yang juga pimpinan Ormas Pejuang Bravo-5. Bersama sejumlah organisasi relawan Jokowi-Ma'ruf Amin, pihaknya juga bertekad melanjutkan pengabdian mendukung kebijakan Indonesia Maju dan mengawal kerukunan dan persatuan bangsa.

Kementerian Agama, lanjut Menag, di bawah kepemimpinannya juga akan terus menggerakkan penguatan moderasi beragama. Masyarakat terus diberi pemahaman keagamaan tentang pentingnya nilai-nilai moderasi dan toleransi. Sehingga, mereka tidak terus terjebak dalam pemahaman yang terlampau ekstrem, baik kiri berupa liberalisme-sekular, maupun kanan dalam sikap konservatisme-radikal.

"Semua kita ajak dan bina untuk mendekat pada titik gravitasi kesetimbangan, berupa moderasi beragama. Semoga, hal ini juga bisa dilakukan kepada para Eks ISIS jika mereka akan dipulangkan," tandasnya.

[Media Nasional Obor Keadilan]

Komentar

Berita Terkini