|

Pungli 500- 1 Juta Jembatan Timbang Lintas Timur Sumatera Selatan Sarang Perampok Oknum Berseragam

Ket Foto : Pungli) Di Jembatan Timbang Terpadu Di Jalan lintas timur (Jalintim) Desa Pematang Panggang, Kecamatan Mesuji, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan.

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN l      SUMATERA SELATAN  -  Para sopir fuso mengeluhkan maraknya praktik pungutan liar (Pungli) di Jembatan timbang terpadu di jalan lintas timur (Jalintim) Desa Pematang Panggang, Kecamatan Mesuji, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan.

Pasalnya, banyak oknum yang meminta jatah kepada para sopir truk kontainer tersebut. Tak tanggung-tanggung, untuk sekali melintas, para sopir mengaku dimintai uang mulai dari Rp 500 ribu-hingga Rp1,5Juta.

Menurut para sopir,  dibukanya jembatan timbangan ini banyak oknum melakukan pungutan lantaran truk yang melintas Di jalan lintas timur sumatera Sebenarnya, hal tersebut sudah diatur dalam peraturan daerah setempat, jika truk kontainer yang bermuatan over kapasitas dilarang melintas.

Selain membahayakan, truk tersebut tentu saja menimbulkan dampak pada jalan yang mudah rusak. Truk tersebut juga diwajibkan untuk menimbang muatan mereka.

Namun kenyataan di lapangan berbanding terbalik dengan peraturan tersebut. Kendaraan yang diduga over kapasitas tetap bisa melintas jalan raya dengan kondisi demikian, di sinilah terjadinya praktek Pungli yang dilakukan sejumlah pihak yang melibatkan pegawai Jembatan timbang, aparat kepolisian bahkan preman.

Suyoto (40), sopir yang membawa muatan dari Bandung  tujuan Padang mengatakan, dibukanya jembatan timbang yang harus dilalui selama perjalanan. Ia harus merogoh kocek lebih dari Rp1 juta untuk aparat di jalanan. Menurutnya, setoran yang terbesar jembatang timbang yakni rata-rata Rp 500 ribu/jembatan.

Belum lagi pungli oknum polisi Patroli Jalan Raya (PJR) dan preman. Terkadang harus nego dengan PJR, biasanya diminta Rp100 ribu atau Rp200 ribu. “Bila tidak diberi, kami diancam akan ditilang karena truk saya memang muatan melebihi kapasitas,” ujarnya, Senin (15/10/2018).

Tidak jauh berbeda dengan yang dialami Broto(45), saat ditemui di tempat yang sama, para sopir tidak bisa berbuat banyak terhadap Pungli yang mereka alami karena memang kendaraannya sudah melanggar peraturan akibat muatannya over kapasitas.

”Bila kami melawan atau tidak memberikan uang, kami pasti diancam. Truk kami akan dikandangkan, kami akan ditilang, bahkan diancam akan dianiaya preman bila kami tidak memberikan uang sesuai permintaan mereka,” ucap pria yang membawa Sembako dari Jakarta ke Jambi

Pengemudi Berharap Kepada  pak Presiden  maraknya pungli di jembatan timbang segera diberantas dan merugikan uang Negara. (Redaksi)
Editor  : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan




Komentar

Berita Terkini