|

Kawasan TN Komodo Produksi Sampah Lebaran Sebanyak 0,73 ton/Hari

Foto : Dwi Sugiarta ( Kasubag TU BTNK)

LABUAN BAJO-NTT | Media Nasional Oborkeadilan.com- Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) merupakan salah satu tempat tujuan wisata menarik bagi pengunjung wisatawan Domestik, terutama pada pekan lebaran kali ini.

Dalam rangka menantisipasi ini, pihak Otoritas Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Nusa Tenggara Timur (NTT) terus mengantisipasi meningkatnya produksi sampah yang dihasilkan para wisatawan domestik saat mengisi liburan Wisata Lebaran di lokasi itu.

“Antisipasi sampah ini kami lakukan melalui kegiatan-kegiatan pengangkutan secara intensif dari spot-spot wisata yang ramai dikunjungi wisatawan,” kata Dwi Sugiarto Ka.Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Komodo saat dihubungi oborkeadilan Jumat (15/6).

Dia menjelaskan, kegiatan penanganan sampah difokuskan pada dua spot wisata yakni Loh Liang dan Loh Buaya yang selalu ramai dikunjungi wisatawan.

Pantauan media ini Pengangkutan sampah di dua spot ini memang dilakukan setiap hari oleh petugas koperasi serba usaha (KSU) Komodo bersama petugas lapangan Balai TN Komodo.

”Selain petugas KSU Komodo dan Balai TN Komodo,penanganan sampah pada dua spot tersebut dilakukan oleh masyarakat peduli sampah (MPS) yang terus beroperasi tiga kali dalam sebulan”, kata dwi .

MPS yang terdiri dari tiga kelompok itu bertugas membersihkan sampah-sampah yang ada di pesisir pantai dan darat terutama di Desa Papagarang, Komodo, dan Rinca.

Sampah-sampah yang dihasilkan dari Taman Nasional Komodo terdiri bersumber dari dua lokasi yakni area pemukiman warga di pulau-pulau kecil dengan rata-rata sebesar 12 meter kubik/hari atau setara dengan 0,65 ton/hari, jelas Dwi,

Dirinya menambahkan, Sampah yang dihasilkan dari spot-spot kawasan wisata dengan rata-rata sebesar 0,19 meter kubik/hari atau 0,008 ton/hari.

Artinya jika di total secara keseluruhan total sampah yang bersumber dari dua lokasi itu bisa mencapai 0,73 ton/ hari.

“Komposisi sampah ini sesuai kajian WWF pada tahun sebelumnya. Sampah dari kawasan wisata masih jauh lebih sedikit dibandingkan dari pemukiman,” imbuhnya.

Di tambahkannya, produksi sampah dapat meningkat terutama seiring dengan musim liburan Lebaran atau high season karena arus kunjungan wisatawan semakin membeludak.

Saat ini, antisipasi tetap kami lakukan dengan upaya mengangkut sampah secara rutin di dalam kawasan yang selanjutnya diangkut ke Labuan Bajo untuk dikelola atau dibuang pada lokasi yang tersedia,” tutupnya. (AJW)

Editor : Louis Mindjo
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini