|

Pekerja Proyek Turap Kab.Pelalawan Lempar Tanggung Jawab

Ket Gambar: Tampak plang Perusahaan Proyek Turap Di depan Mesjid Perumahan BTN Bumi Lago Permai Pangkalan Kerinci Kab.Pelalawan Riau dan foto Pada Saat Foto Malam Hari Satu Orang  Sedang Menggali Kedalam Turap Disaksikan Oleh Team PUR  Pelalawan dan juga foto Team Wartawan  Sedang Surve Lapangan Tampak Turapnya Di Timbun Dengan Tanah Agar Pondasi Turapnya Tertutup.

Pelalawan Riau | Media Nasional Obor Keadila | Dengan ada dugaan proyek turap ini fiktif dengan PPTK Kab.Pelalawan Riau sesuai pengakuan Yusar pada media ini, saat di konfirmasih kira-kira berslang dua hari kejadian, saat ditanya tentang Turap yang di kerjakan dia,  kata Yusar dia bukan direkturnya hanya pelaksana di lapangan lalu saya borongkan pada orang lain, proyek ini saya beli dari yang menender proyek dinas Pur pemerintah kab.Pelalawan riau."Kata Yusar, jika kami di laporkan sama siapapun dalam hal ini, kami tidak tersandung hukum, yang dipanggil adalah direktur perusahaan, sementara dana pagu proyek Turap ini senilai Rp 345,000,000,- (tiga ratus empat puluh Lima juta rupiah) dari Angaran Pendapatan Belanja Daerah APBD kab.pelalawan Tahun 2017.

Lanjutnya, Sementara proyek turap ini kami beli dari pemilik tender senilai, Rp 50.000.000,- (Limapuluh Juta Rupiah) saat di tanyak
 siapa penendernya (orangnya) Yusar enggan memberitahunya.

Kejadian Pada hari selasa 28-11-2017 pukul 18. 40 wib menjelang malam saat itu gerimis, pada waktu itu ada 5 orang, satu orang diantara mereka sedang menggali turap pakai cangkul lalu wartawan ini berhenti memoto turapnya yang sedang digali, lalu dari antara mereka yang melarang memoto bokir dan yusar dan juga  perempuan pakai dinas PNS umur kira-kira setengah baya dan lalu wartawan tersebut menjawab ngapain kamu larang saya memoto? sementar ini lapangan terbuka, terkecuali di rumahmu sendiri dan lalu saya minta ijin pada kamu, " kata wartawan tersebut.

Tak lama kemudian Yusar meminta hp dan melihat dari gelagak mereka ada rencana mereka merampas hpnya, lalu wartawan tersebut bergegas pulang, tapi dari antara mereka juga berteriak-teriak tidak lain itu adalah si Bokir seperti pereman ngos -ngosan melanturkan  emosinya, " katanya, laporkan Pada KPK.. kami tidak takut," kata Bokir.

Dalam berslang dua hari tepat pada hari kamis, 30/11-2017 , wartawan media  ini,  ketemu Yusar di pangkalan kerinci ketika tanyak saat kejadian malam kemarinnya, pada waktu cek proyek turap bersama dengan team pengawas dari PNS Pur pelalawan di lapangan, dengan tiba-tiba wartawannya turun dari sepeda motor karena melihat malamnya timbul kecurigaan, kenapa malam hari mengali turap? lalu wartawan tersebut memoto. Sesudah difoto diantara 5 orang itu berteriak jangan foto dan ikut juga  ibu umur setengah baya dengan berpakaian  PNS mengatakan jangan foto,  setelah itu Yusar turun dari mobil jenis sedan jenis toyota memaksa wartawan untuk serahkan hp, lalu  bergegas pulang kerumah kebetulan rumah Wartawan tersebut di sekitar proyek Turap di perumahan BTN bumi Lago Permai, karena  melihat gelagak mereka  hendak mengoroyok wartawan, bukan disitu saja saat mau pulang diantara mereka yang mengatakan sambil berteriak laporkan ke KPK...kami tidak takut, sementara sesuai pengakuan Yusar yang minta hp itu katanya adalah si Bokir, ini saja sudah bohong," padahal yang minta hp pada malam hari itu adalah dia sendiri.

Sementara  yang berteriak adalah Bokir mengatakan laporkan sama KPK.   kejadian pada tanggal 28-11-2017  sekitar pukul 18.30. Wib malam saat itu gerimis.

Salah satu warga tidak disebut namanya. Yang dua orang tersebut adalah saudara bupati pelalawan, maka mereka berani menantang wartawan dan juga berani  mengatakan laporkan sama KPK.

Gelagaknya minta ampun! sama seperti pereman  tidak ada sopannya  padahal bupati pelalawan meminta pada wartawan supaya seluruh proyek di kab pelalawan  memantau proyek hal ini perlu di pertanyakkan apakah  sekedar intermeso saja? ini tidak.. malahan menantang wartawan. Sama juga proyek Disdik, pemilik proyek mentransfer uang pada rekening PTK dan saya dengar mereka juga masih bersaudara juga, katanya melecehkan provesi para  wartawan padahal wartawan mau konfirmasih malahan mau membagi-bagikan uang dalam amplot."ujarnya.

Menurut saya, Inilah kelemahan pemimpin no 1 dipemerintahan daerah-daerah, bila kita bandingkan anak kepala negara saja anak Jokowi selaku Peresiden Ri anaknya melamar pegawai negeri Sipil PNS tidak lulus psikotes, melihat kedudukannya msemua bisa diatur oleh peresiden, sementata yang menes anak kepala negara adalah bawahan peresiden, ini adalah sebagai contoh  pemimpin yang adil agar yang didaerah demikian juga, "pintanya. [ M. Panjaitan ]

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini