|

Seorang Wartawan Alami Kekerasan, Saat Konfirmasi Pembangunan Pelabuhan Ujung Baru Belawan.


Foto : Agus Leo, wartawan online yang menjadi korban penganiayaan Manager Tekhnik PT Pelindo I Cab Belawan.

Medan | Sumut | Media Nasional Obor Keadilan|  Berbagai kasus menerpa PT Pelindo I Belawan, mulai dari kasus dugaan korupsi, kasus Reklamasi, hingga dugaan kasus penganiayaan (mencekik leher) seorang wartawan online.

Sungguh ironis, wartawan yang  sejatinya dalam melaksanakan tugas Jurnalistik nya dilindungi oleh UU tersebut malah mendapat perlakuan kasar dari Bernas Nababan, sang Manager Tekhnik PT Pelindo I Cabang Belawan. Hukum harus ditegakan, pelaku harus diproses sesuai dengaan hukum yang berlaku di Negeri ini.

Berdasarkan informasi yang diterima menyebutkan, tindakan tak terpuji yang dilakukan Bernas Nababan tersebut dikarenakan dirinya tak senang saat wartawan mengambil gambar pekerjaan di Pelabuhan Ujung Baru Belawan.

Menurut pengakuan Agus Leo kepada wartawan, kejadian itu berawal pada saat dirinya dan Yono  hendak konfirmasi  kepada ManagerTekhnik Pelindo-1 Cabang Belawan, terkait progress pembangunan Pelabuhan Ujung Baru Belawan, pada Rabu (22/11/2017).

Saat kejadian itu kita mau konfirmasi terkait progress pembangunan Pelabuhan di Ujung Baru Belawan. Nah saat itu Manager Tekhnik sedang bersama rekan kerjanya Perial (mantan Manager Tekhnik-red) sedang meninjau lapangan, saya dan Yono  mengikuti dari arah belakang.

Selanjutnya, sesampai dilokasi, Kami mengambil beberapa gambar pembangunan di Pelabuhan. Tiba-tiba kenderaan yang ditumpangi ManagerTekhnik Pelindo-1 Cabang Belawan itu  mendadak berhenti.

"Kita tak menduga  Manager arogan itu langsung marah. Begitu  dekat leher saya langsung dicekik Bernas sembari bertanya,  maksudmu apa foto-foto kata Bernas Nababan sambil mencekik leherku, " jelas Agus Leo.

Mendapat perlakuan kasar seperti itu, spontan membuat Agus Leo terkejut  dan berupaya melepaskan cengkraman tangan Bernas Nababan yang mencekik lehernya. Untung saja saat itu Perial  mantan Manager Tekhnik Pelindo-1 Cabang Belawan menghentikan tindakan Bernas tersebut.

Pengakuan Agus Leo, akibat kejadian itu dirinya masih merasakan sakit di bagian lehernya. Dirinya sangat menyesalkan tindakan Bernas yang selama ini dikenal arogan.

"Harus dikasi pelajaran dia bang. Kalau tidak, besok siapa lagi yang mau dianiayanya, " kata Agus Leo.

Ditanya langkah selanjutnya, dirinya akan melaporkan dugaan kasus penganiayaan yang dialaminya  itu kepada pimpinanya.

Senada dengan kejadian tersebut, sontak membuat geram puluhan wartawan, dan menyesalkan terjadinya dugaan kasus penganiayaan yang dilakukan Manager Tekhnik Pelindo I Cabang Belawan itu.

Oleh karena itu kami minta kepada Dirut PT. Pelindo I Medan agar secepatnya  menanggapi kasus dugaan penganiayaan yang dialami rekan mereka tersebut.

“Kami minta Dirut Pelindo I Medan harus mengambil sikap dan tindakan tegas atas sikap arogansi Bernas Nababan itu, " ungkap para wartawan.

Para rekan Agus Leo menyatakan, dalam hal melaksanakan tugas Jurnalistik  siapapun boleh mengambil gambar ataupun foto terkait  pekerjaan pembangunan Pelabuhan Belawan itu.

Apalagi untuk kepentingan pemberitaan. Oleh karenanya kami minta Bernas Nababan harus dicopot dari jabatannya, " kata Nur yang diaminkan puluhan wartawan lainnya.

Terpisah, Bernas Nababan Manager Tekhnik PT Pelindo I Cabang Belawan saat di konfirmasi oborkeadilan.com melalui layanan WhatsApp (WA)  Sabtu (25/11/2017) mengatakan, hal itu semata terjadi hanyalah kesalahpahaman (miskomunikasi) saja.

"Miskonunikasi aja itu, dan mohon dipahami lae kita sudah baikan besok paginya, " pungkasnya.

Pengakuan Bernas di layanan WhatsApp nya, dirinya merasa masalah tersebut sudah selesai. Dan minta wartawan agar konfirmasi langsung kepada Aulia, Humas Belawan dan Pak Tanjung," tandas Bernas Nababan.

Saat bersamaan, GM Pelindo 1 Cabang Belawan, Yarham saat di konfirmasi wartawan melalui layanan WhatsApp di No. 08116002xxx tidak bersedia membalas.

Penulis : Sofar Panjaitan
Editor : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini