|

AKIBAT AMBIL FOTO SESAMA APARAT CEKCOK, AK BABAK BELUR DI HAJAR OKNUM POLISI BOGOR


Foto : AK saat diperiksa pihak medis dan Hasil Rontgen Akibat Pukulan.

BOGOR I Media Nasional Obor Keadilan I Jumat ( 10 / 11 / 2017 ). Di wilayah Sukaraja, tepatnya di pertigaan Dharmais sedang digelar Razia Gabungan. Sayangnya, ada kejadian yang tak terduga dan dinilai telah mencoreng institusi aparat kepolisian yang sedang bertugas. Yaitu peristiwa pemukulan terhadap anggota masyarakat. Kamis (09/11) pagi kemarin.

Kejadian berawal dari antusias seorang warga  sekitar bernama (AK) yang kebetulan melintas dan bermaksud mengambil foto dua orang anggota polisi yang terlibat cekcok mulut di area razia. Keinginan (AK) ambil foto itu semata-mata hanya untuk dokumentasi pribadi, bukan untuk di publikasi keluar. Karena menurut pandangannya, cekcok mulut yang dilihatnya sangat menarik, makanya dia ingin memotretnya.

Sayangnya perbuatan AK diketahui mereka, dan salah satu dari mereka langsung menghampirinya, lalu merampas hp nya untuk diminta menghapus potonya. Tapi ternyata setelah poto dihapus pun, anggota polisi tersebut masih menggiring AK untuk masuk mobil dan hendak memborgolnya. Pada saat itu KTP AK juga diambil. Karena merasa tidak terima diperlakukan seperti penjahat, AK berusaha membela diri dan menolak untuk dibawa dan diborgol. Namun akhirnya beberapa pukulan dari anggota polisi itu mendarat di dadanya pas tulang rusuk dan tendangannya membuat AK terhuyung sempoyongan.

Saksi cukup banyak di tempat kejadian dan tidak ada satupun yang berani membantu AK, bahkan personil kepolisian yang tengah tugas juga DLLAJ terkesan hanya menonton.

Akibat perbuatan tidak menyenangkan anggota polisi tersebut, AK mengalami luka memar di bagian dada akibat pemukulan, juga rasa trauma diri dan keluarganya hingga kini.

Akhirnya, untuk mengantisipasi hal bahaya yang tidak di inginkan, AK melakukan pemeriksaan kesehatan ke Rumah Sakit UMMI jl. Raya Empang Bogor, untuk mendapat tindakan medis yaitu rontgen dan suntik untuk mencegah rasa sakit akibat pukulan tersebut.


Foto : Kondisi AK saat Pemeriksaan.

AK dan masyarakat lainnya pasti sangat mengharapkan tindakan pemukulan tersebut seharusnya tidak perlu terjadi. Jika memang tidak bersedia dipoto, bisa disampaikan dengan baik, tanpa harus berlaku brutal. Polisi sebagai pengayom masyarakat sudah seharusnya melindungi masyarakat dan membuat nyaman, bukan malah bersikap arogan.

Setelah kejadian yang menimpanya itu, AK dengan didampingi oleh Tursina, wartawan dari Media Nasional Obor Keadilan, serta dari unsur hukum LBH Balinkras dan Ketua Ikatan Pers Anti Rasuah (IPAR) Obor Panjaitan, melaporkan perlakuan brutal anggota polisi terhadap dirinya tersebut ke Propam Polres Bogor, untuk meminta keadilan.


Foto : Ketika AK Melapor Ke Propam Polres di Dampingi Tursina (anggota Media Nasional Obor Keadilan), dan Berhadapan Langsung Dengan AIPTU Kardono SH .

Laporan diterima baik oleh pihak Propam dan Provos, ada rasa empati mereka terhadap apa yang sudah di alami oleh korban. Tujuan pelaporan ini untuk mendorong pihak kepolisian agar segera mengusut tuntas perkara tentang kelakuan brutal oknum anggota polisi tersebut. Diharapkan ada kerjasama yang baik dengan pihak kepolisian mengenai kasus ini.

AIPTU Kardono SH mengatakan bahwa pihaknya berjanji akan mengusut tuntas aksi pemukulan yang terjadi di area razia gabungan kemarin dan akan menjamin perlindungan untuk korban (AK) dari ancaman maupun hal lainnya terkait peristiwa ini.

Hingga berita ini diturunkan, kasus mengenai pemukulan yang yang dilakukan oleh oknum aparat masih dalam pengembangan pihak berwajib. (R. Tursina).
Komentar

Berita Terkini