|

Edann...Oknum Petugas Pengamanan Asian Games Di Jambi Pukul Wartawati TV


Gambar Istimewa














MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | JAMBI | Kekerasan terhadap jurnalis terjadi di Jambi. Pelakunya ialah oknum petugas keamanan pembawa obor Asian Games. Adapun korbannya ialah wartawati Kompas TV, Suci Annisa.
Tindakan itu mendapat kecaman dari Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Provinsi Jambi, Sri Rahayu Ningsih.
Kontributor Oborkeadilan mengecam keras tindakan pemukulan yang dilakukan oleh salah seorang oknum Petugas Pengamanan Tim Pembawa Obor Asian Games, yang melakukan estafet di Kota Jambi, pada Jumat (3/8/2018) sore.
Pemukulan yang dilakukan terhadap Suci Annisa (28 tahun) ini, dipandang Sri Rahayu Ningsih yang kerap dipanggil Nining Antero ini, sebagai bentuk ancaman serius terhadap kemerdekaan pers dalam menjalankan tugasnya sebagai penyampai informasi kepada masyarakat.

Sependapat dengan Ichsan, Pimred oborkeadilan Jakarta yang juga mengatakan, " Oknum pemukul perempuan (wartawati/red) harus segera di tindak sesuai hukum, korban apalagi jurnalis wanita (wartawati). Perlu dipertanyakan kejantanan si oknum" tegasnya Obor Panjaitan.
Terlebih, jurnalis yang menjadi korban tersebut, adalah perempuan.
"Apapun alasannya, tindakan pemukulan atau pun kekerasan lainnya, tidak diperbolehkan untuk dilakukan oleh pihak manapun terhadap kalangan media," tegas Obor.

Ditambahkannya, hal tersebut bertentangan dengan Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 Pasal 18, dengan sanksi ancaman Pidana dan Denda bagi pelakunya.
Pemukulan yang terjadi di kawasan Lampu Merah Simpang Empat Museum Siginjai, Kota Jambi ini, ditengarai terjadi saat Suci tengah melakukan pengambilan gambar dengan kameranya.
Entah mengapa, tiba-tiba saja ia dipukul dengan keras di bagian ulu hati. Tindak kekerasan tersebut, menurut Suci, mengakibatkan sakit yang luar biasa di ulu hatinya.
Ketika bertanya dan komplain, kenapa ia dipukul, petugas tersebut tidak meladeni dengan baik, tapi malah bersikap kasar.

Ternyata, Suci baru saja kembali masuk kerja setelah sempat mengalami keguguran. Pemukulan, menurut Nugroho,(rekan/red) juga terjadi terhadap sejumlah jurnalis lain yang meliput pawai obor itu.
"(Dipukul) di perutnya. Dia bilang sakit di ulu hatinya. Suci ini, dia ini kemarin habis lama istirahat karena dia sempat keguguran. Sebelumnya, dia sempat istirahat karena keguguran, kita sangat kasihan. Dia masuk lagi sekitar sebulanan lah. Yang jelas sekarang masih sakit dan trauma. Dia bingung lah," ucapnya. (mi/rls)

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini