|

BUPATI RAJA AMPAT TIDAK MAMPU “ATUR” KEPALA DISTRIK WAIGEO

Ket Gambar : Tampak masyarakat raja Ampat tidak ada perubahan ke zaman yang lebih modern. 

Raja Ampat | Media Nasional Obor Keadilan | Kepala Distrik Waigeo Barat Kepulauan dianggap lalai dalam segala hal. Kepala distrik bangga mengenakan pakaian dinas tetapi lalai dalam tugas dan tanggungjawab, baju dinas hanya symbol, begitu yang dikatakan oleh Yohan Sauyai yang adalah pemuda intelektual kampung meosmanggara distrik waigeo barat kepulauan.

Yohan menanyakan dimana kepala distrik ? Birokrasi pemerintahan tingkat distrik khususnya Waigeo Barat Kepulauan seperti anak ayam kehilangan induk, Kepala distrik waigeo barat kepulauan meninggalkan tempat tugas dalam waktu yang cukup lama yang seharusnya lebih sering ada di tempat tugas. Masyarakat waigeo barat kepulauan merasa ada ketidak mampuan pada sosok sang pemimpin yang selama ini dipercayakan Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat.
Sudah tidak ada lagi alasan, kepala distrik waigeo barat kepulauan harus diganti,  jika penempatan sebagai kepala distrik di Manyaifun sebagai ibukota distrik tetapi berdomisili di tempat lain, lalu mengapa harus digaji? uang negara bukan membayar sang pecinta tidur, uang negara bukan membayar pemalas dan uang negara bukan untuk santai, uang negara harus membayar pengapdi kepada rakyat.

kami rasa selama waigeo barat jadi distrik sendiri tidak ada kepala distrik yang seperti ini, ini benar – bear hal buruk yang terjadi. Sama sekali tidak ada perubahan, Tapi kami ini masyarakat kampung bisa apa,,. Pemerintah Daerah yang berwenang jadi, keluhan salah satu anggota masyarakat saat ditemukan media ini, Meosmanggara 19/03/2018 lalu. Menurut masyarakat, kepala distrik merasa bangga dengan Dia adalah lulusan sekolah perikanan tetapi diangkat oleh Pemda Raja Ampat sebagai kepala distrik,, menurutnya hal luarbiasa dan hebat sementara masyarakat merasa sesuatu yang benar – benar lalai, lucu dan gagal.

Yohan sebagai pemuda kampung secara tegas menyesalkan perilaku  kepala distrik, oleh sebab itu tidak hanya diam  tetapi sudah saatnya bersuara dan mengambil peran sesungguhnya “PEMUDA PELOPOR PERUBAHAN” tutup Yohan”, 10/04/2018. [ LM ]

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini