|

Kata Yos Syukur, Mestinya Polres Manggarai Tak Begitu lamban Tangani Kasus Penembakan Ferdinandus Taruk

Ket Gambar : Yos Syukur keluarga korban penembakan, Selasa, 27 Maret 2018. 

RUTENG NTT | MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | Yos Syukur menilai kinerja penyidik Polres Manggarai Lamban dalam pengusutan pelaku penembakan Ferdinandus Taruk. Namun Yos tidak menyalahkan tindakan tersebut. Sebab,kewenangan pengusutan kasus tersebut adalah domain Penyidik Polres Manggarai.

Yos menuturkan, berbagai elemen sudah mendesak pihak penyidik untuk secepatnya mengungkap kasus penembakan itu, menurut dia, semestinya sejak awal kejadian tim penyidik sudah me-reka pelaku penembakan di lokasi kejadian serta memanggil beberapa orang yang diduga mengetahui kejadian malam itu. “Saya yakin penyidik sudah mengantongi nama terduga pelaku penembakan, tetapi mungkin masih dirahasiakan”, ujar yos saat ditemui di kediamannya di Ruteng Manggarai, Sabtu, 14 April 2018.

Yos berharap, kasus penembakan yang dialami Ferdinandus Taruk bisa segera terungkap, Ia menilai peneyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian lamban. Dalam waktu hampir dua minggu, polisi belum berhasil mengungkap kasus yang menimpa keluarganya. Menurut Dia, Keluarga masih menanti kepastian siapa pelaku penembakan yang sebenarnya.

“Kami mengapresiasi tahapan tahapan yg telah di lewati polres manggarai dalam prngusutan kasus ini.  Kehadiran tim labfor Polda Bali untuk mengangkat peluru yg bersarang dikepala korban, merupakan bentuk keseriusan polisi, keluarga korban Berharap scepatnya kasus ini bisa terungkap”, Kata Yos.

Kematian almarhum Fredinandus Taruk (24), alias Fredy Taruk korban penembakan, di Sondeng,  Kelurahan Karot,  Kecamatan Langke Rembong,  Kabupaten Manggarai-NTT, Selasa (27/3/2018),masih menyimpan duka yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.

Berbeda dengan Yos, Dionisius warga karot masih percaya kepada proses hukum yang berjalan sesuai Kaidah dan ranah hukum yang berlaku di Indonesia,” karena tujuan keluarga almarhum pelakunya segera di hukum seberat-beratnya”, ujarnya.

Dionisius enggan berkomentar soal adanya penyebab lain hingga ferdy mengalami nasib naas pada malam itu. Menrut dia,siapapun tidak berwenang mengungkap pelaku penembakan yang sebenarnya selain pihak kepolisian yang sedang melakukan penyelidikan.Selain itu dia menambahkan, pihak kepolisian hendaknya mempercepat proses penyelidikan, termasuk mengumumkan kepada publik terkait jenis peluru yang bersarang di kepala ferdy usai autopsi yang dilakukan tim forensik Polda Bali baru-baru ini.

Informasi yang diterima media ini, Sabtu, 14 April 2018, menyebutkan Kelima orang saksi sedang dalam pemeriksaan oleh tim penyidik Polres Manggarai dalam rangka mengumpulkan bahan dan keterangan (Pulbaket). Kelima orang saksi tersebut adalah Babinkamtibmas, Babinsa dan ketiga orang rekan mereka yang ada bersama sebelum sebelum peristiwa ipenembakan ini terjadi. Sumber itu menambahkan, Paska proyektil di keluarkan dari kepala almarhum ferdy taruk, pihak penyidik langsung mengirimkannya ke laboratorium forensik Polda Bali untuk dilakukan uji balistik agar diketahui publik  dengan jelas jenis peluru dan senjata yang digunakan pada saat kejadian, dari situ penyelidikan dapat berkembang ke tahapan berikutnya.[ LM ]

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini