|

GOLKAR DUKUNG RIDWAN KAMIL, DEDI MULYADI MALAH DAPAT UNTUNG POPULARITASNYA MENANJAK

Ket gambar : Ketua Dewan Pengurus Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi saat menjawab pertanyaan wartawan di restoran Riung Sunda, Cikini, di Jakarta, Senin, 18 Oktober 2017. Tempo/Syafiul Hadi ( sumber TEMPO.CO )


Purwakarta | Media Nasional Obor Keadilan | Survei Indo Barometer menyatakan elektabilitas Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 mengalami peningkatan ke angka 20 persen. Perolehannya menyalip elektabilitas Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, yang menurun ke angka 16 persen.

"Hasil survei Indo Barometer yang disampaikan pada Jumat, cukup menarik," kata analis politik POINT Indonesia, Arif Nurul Iman, dalam siaran pers yang diterima di Purwakarta, Sabtu, 4 November 2017.

Baca: Indo Barometer: Elektabilitas Ridwan Kamil Masih yang Tertinggi

Arif mengatakan, sesuai dengan hasil survei itu, tren positif berhasil diraih Dedi Mulyadi. Sebaliknya, Deddy Mizwar justru mengalami tren negatif.

"Itu membuktikan kalau konstelasi pemilih di Jawa Barat masih cair. Siapa pun yang unggul dalam survei, belum tentu akan memenangi pertarungan pada pilgub (pemilihan gubernur) Jawa Barat nanti," ucap Arif.

Arif menyatakan faktor gencarnya blusukan yang dilakukan Dedi Mulyadi menjadi penentu kenaikan elektabilitas dirinya. Hal tersebut didukung gaya komunikasi Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat itu, yang sangat mudah dicerna masyarakat perdesaan.

Baca: Deddy Mizwar Kalah Survei dari Ridwan Kamil, Begini Kata Gerindra

"Cara komunikasi Dedi Mulyadi kepada masyarakat di perdesaan ini sangat efektif, mudah dicerna kalangan itu," kata Arif.

Selain itu, dukungan DPP Partai Golkar kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil ternyata mendatangkan berkah tersendiri bagi Dedi Mulyadi. Menurut Arif, hal tersebut berdampak negatif terhadap Partai Golkar tapi positif terhadap Dedi Mulyadi. "Kader Golkar menjadi semakin solid mendukung Dedi Mulyadi setelah rekomendasi diumumkan. Dampaknya bagus untuk Dedi, tapi negatif bagi Golkar," ujarnya​.
Sumber : TEMPO.CO
Editor : Obor Panjaitan

Komentar

Berita Terkini